PDIP sayangkan Bawaslu Surabaya rekomendasikan hitung suara ulang

Rekomendasi hitung ulang dinilai dapat merugikan pihak tertentu.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Eva Sundari (kedua kiri) di antara relawan Rampak Sarinah mengangkat aneka poster berisi dukungan politik untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Makruf Amin di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (28/3)./ Antara Foto

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyayangkan keputusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya, yang memberikan rekomendasi penghitungan suara ulang di sejumlah TPS di Kota Surabaya. Menurut Hasto, Bawaslu seharusnya tidak gegabah memberikan rekomendasi tersebut karena berpotensi merugikan pihak tertentu.

"Bawaslu segala sesuatunya sebelum berbicara harus melalui kajian. Jangan sampai membuat sebuah pernyataan yang merugikan, apalagi ada indikasi misalnya dengan pihak tertentu. Segala sesuatunya harus cermat yang keluar dari KPU maupun Bawaslu," kata Hasto di kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4).

Hal yang sama diungkapkan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang DH. Menurutnya, sebagai institusi pengawasan pemilu yang memiliki kaki tangan sampai ke TPS, seharusnya Bawaslu bisa mengantisipasi hal tersebut.

Pihak penyelenggara tingkat TPS, kata Bambang, telah bekerja maksimal agar pemilu diselenggarakan sesuai mekanisme. Oleh karena itu, para penyelenggara pemilu seharusnya bisa menjadi instrumen untuk mengantisipasi dugaan kecurangan.

"Bawaslu kan punya pengawas sampai tingkat TPS. Kalau ada secepat kilat mengeluarkan pernyataan itu, itu sama saja tidak percaya dengan organnya sendiri," kata dia.