Wihadi menyampaikan bahwa meski tantangan global dan domestik masih terasa, APBN 2025 tetap berjalan dalam koridor yang aman dan adaptif.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Wihadi Wiyanto, menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBN Semester I Tahun 2025 dalam rapat resmi di Kompleks Parlemen. Ia menegaskan bahwa kinerja anggaran negara secara umum tetap solid dan menunjukkan arah positif, meskipun masih menghadapi tantangan global.
Pada periode tersebut, pendapatan negara mencapai Rp1.201,8 triliun atau 40,0 % dari target APBN 2025, meskipun mengalami kontraksi 9,0 % dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Rinciannya, penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp978,3 triliun (39,3 % dari target) atau menurun 4,8 % dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh implementasi tarif PPN 12 %, tarif efektif rata-rata PPh Pasal 21, serta dinamika harga komoditas dan kebijakan fiskal lainnya.
Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp222,9 triliun atau 43,4 % dari target, mengalami tekanan akibat penurunan harga minyak (ICP) dan produksi batu bara. Sedangkan penerimaan hibah sebesar Rp0,6 triliun berasal dari kerja sama hibah dalam dan luar negeri.
Dari sisi belanja negara, realisasi mencapai Rp1.406,0 triliun atau 38,8 % dari pagu APBN, meningkat 0,6 % dibanding periode yang sama tahun 2024.
Secara rinci, belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.003,6 triliun atau 37,1 % dari pagu, yang terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp470,5 triliun (40,6 %) yang difokuskan pada program pendidikan seperti BOS, PIP, dan KIP Kulia. Kemudian di bidang kesehatan ada PBI JKN, pemeriksaan gratis, kemudian perlindungan sosial (PKH, sembako, stimulus), ketahanan pangan, hingga infrastruktur dan pembayaran gaji ASN/TNI/Polri.