close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi XI DPR RI, Wihadi Wiyanto. Foto: Gerindra
icon caption
Anggota Komisi XI DPR RI, Wihadi Wiyanto. Foto: Gerindra
Peristiwa
Kamis, 03 Juli 2025 18:29

APBN semester I 2025 stabil, pendapatan capai Rp1.201,8 triliun

Wihadi menyampaikan bahwa meski tantangan global dan domestik masih terasa, APBN 2025 tetap berjalan dalam koridor yang aman dan adaptif.
swipe

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Wihadi Wiyanto, menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBN Semester I Tahun 2025 dalam rapat resmi di Kompleks Parlemen. Ia menegaskan bahwa kinerja anggaran negara secara umum tetap solid dan menunjukkan arah positif, meskipun masih menghadapi tantangan global.

Pada periode tersebut, pendapatan negara mencapai Rp1.201,8 triliun atau 40,0 % dari target APBN 2025, meskipun mengalami kontraksi 9,0 % dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Rinciannya, penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp978,3 triliun (39,3 % dari target) atau menurun 4,8 % dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh implementasi tarif PPN 12 %, tarif efektif rata-rata PPh Pasal 21, serta dinamika harga komoditas dan kebijakan fiskal lainnya.

Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp222,9 triliun atau 43,4 % dari target, mengalami tekanan akibat penurunan harga minyak (ICP) dan produksi batu bara. Sedangkan penerimaan hibah sebesar Rp0,6 triliun berasal dari kerja sama hibah dalam dan luar negeri.

Dari sisi belanja negara, realisasi mencapai Rp1.406,0 triliun atau 38,8 % dari pagu APBN, meningkat 0,6 % dibanding periode yang sama tahun 2024. 

Secara rinci, belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.003,6 triliun atau 37,1 % dari pagu, yang terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp470,5 triliun (40,6 %) yang difokuskan pada program pendidikan seperti BOS, PIP, dan KIP Kulia. Kemudian di bidang kesehatan ada PBI JKN, pemeriksaan gratis, kemudian perlindungan sosial (PKH, sembako, stimulus), ketahanan pangan, hingga infrastruktur dan pembayaran gaji ASN/TNI/Polri.

Selain itu, ada belanja non-K/L sebesar Rp533,0 triliun yang naik 4,4 % dari tahun sebelumnya, hal ini mencakup subsidi energi dan non-energi sebesar Rp92,8 triliun (30,1 %), pembayaran bunga utang Rp257,1 triliun (46,5 %), dan belanja kompensasi BBM dan listrik sebesar Rp68,6 triliun.

Sementara itu, penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp402,5 triliun atau 43,8 % dari pagu, juga meningkat 0,6 % dibanding semester I tahun lalu.

Adapun defisit anggaran pada semester I tercatat Rp204,2 triliun atau 0,84 % dari PDB, dengan keseimbangan primer tetap surplus Rp52,8 triliun, menunjukkan pengelolaan fiskal yang hati-hati.

Dalam hal pembiayaan, realisasi mencapai Rp283,6 triliun atau 46 % dari pagu, terdiri dari pembiayaan utang Rp315,4 triliun, Investasi neto negatif Rp33,5 triliun, termasuk dana FLPP dan investasi ke BULOG, kemudian pemberian pinjaman Rp1,3 triliun, serta pembiayaan lainnya Rp0,4 triliun dari pengelolaan aset dan pengembalian dana antisipasi.

Wihadi menyampaikan bahwa meski tantangan global dan domestik masih terasa, APBN 2025 tetap berjalan dalam koridor yang aman dan adaptif. “Stabilitas APBN tetap terjaga, dan belanja negara telah diarahkan pada sektor prioritas yang langsung menyentuh kepentingan rakyat,” ujarnya.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan