Gen Z butuh sokongan dari pemerintah dan pemangku kepentingan untuk merawat kesehatan mental mereka.
Generasi Z yang kerap "disepelekan" sebagai generasi labil, ternyata melek isu-isu global. Mayoritas generasi Z mengonsumsi konten berita ketimbang jenis konten-konten lainnya. Mereka juga punya mimpi untuk bisa berkontribusi terhadap masa depan yang lebih baik untuk bumi.
Demikian poin-poin utama hasil riset yang dipublikasikan Global Coalition for Youth Mental Health di Social Innovation Summit di San Francisco, Amerika Serikat (AS), awal Juni lalu.
Global Coalition for Youth Mental Health merupakan inisiatif kerja sama berbagai lembaga yang digagas United Nations Children's Fund (UNICEF), salah satu lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Global Coalition for Youth Mental Health juga disokong oleh Z Zurich Foundation dan sejumlah perusahaan besar, semisal Lululemon, Jo Malone London, Pinterest, Rituals, Sony Group Corporation, Spotify, dan Zurich Insurance Group.
"Gen Z membaca berita lebih banyak ketimbang konten lainnya, dengan enam dari sepuluh di antaranya mengaku kewalahan menghadapi peristiwa-peristiwa terbaru," tulis Global Coalition for Youth Mental Health dalam salah satu poin temuannya.