DPR pertanyakan langkah pansel eliminasi Basaria dan Laode

Dari 10 nama yang disodorkan Presiden Joko Widodo ke DPR, hanya Alexander Marwata yang lolos hingga ke tahap akhir.

Calon Pimpinan KPK Alexander Marwata (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin (kanan) disaksikan Wakil Ketua Komisi III DPR Demond Junaidi Mahesa (belakang) dan Erma Suryani Ranik (depan), usai menerima amplop berisi tema makalah yang harus dibuat, saat uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (9/9). /Antara Foto

Tersingkirnya para calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari kalangan petahana menjadi salah satu pertanyaan anggota DPR dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III DPR RI dan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/9). 

"Pertanyaannya, apakah mereka ada yang berubah sehingga tak lolos pada tes yang sama? Atau pansel yang sekarang nyesel, 'kok ngelulusin orang ini?'". Gitu lho," ujar anggota Komisi III Muhammad Syafii di RDP.

Dari 10 nama yang disodorkan Presiden Joko Widodo ke DPR, hanya Alexander Marwata yang lolos hingga ke tahap akhir. Dua Wakil Ketua KPK lainnya, yakni Basaria Panjaitan dan Laode Muhammad Syarif, gagal di tahap penilaian karakter dan tes psikologi. 

Padahal, menurut Syafii, Laode kerap menjadi juru bicara KPK dalam rapat-rapat dengan Komisi III. Ia juga menyebut tak lolosnya Basaria cukup mengagetkan. Pasalnya, Basaria sempat digadang-gadang layak menduduki posisi ketua di KPK.

"Ini mengejutkan saya karena waktu periode lalu, (Basaria) termasuk yang top. (Dia) dianggap (salah satu calon) yang sangat-sangat punya kemampuan untuk menjadi Ketua KPK. Tapi, di periode ini, (tes) psikologi aja enggak lulus," kata Syafii.