Kampanye ekologi parpol dinilai hanya pencitraan

Parpol kampanye politik ekologi dianggap pencitraan.

Demo tolak RUU Cipta Kerja di makassa/Foto Antara

Partai politik nasional yang tengah menggaungkan politik ekologi dianggap hanya sedang membangun citra di mata publik. Tujuannya, dinilai hanya untuk mendongkrak elektoral partai.

"Karena kalau mereka benar-benar melihat politik hijau sebagai satu jalan ideologi mereka, ya mereka enggak akan ikut-ikutan dalam Omnibus Law, misalnya. Malah justru mereka akan jadi penentang dari Omnibus Law yang semua arahnya itu bertolak belakang dengan jalan menuju keadilan sosial," kata Direktur Eksekutif Nasional WALHI Nur Hayati, dalam webinar bertajuk "Politik Hijau: Membangun Krisis Demokrasi dan Lingkungan Hidup," Rabu (24/2).

Wanita yang akrab disapa Yaya ini menilai, sejumlah partai yang menggaungkan mendukung ekologi dilatari karena isu persoalan lingkungan hidup sedang terjadi dan ramai diperbincangkan publik. Dia memberi contoh, seperti permasalahan bencana akibat eksploitasi alam, hingga krisis iklim.

"Ya ini mereka manfaatkan saja gitu. ridding the wave. Belum bisa kita lihat bahwa mereka memang benar-benar paham politik hijau itu satu jalan dalam sikap ideologi faktanya," tegas dia.

Yaya berpandangan, jalan politik partai terkait kepedulian lingkungan saat ini hanya bersifat emosional.