close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Demo tolak RUU Cipta Kerja di makassa/Foto Antara
icon caption
Demo tolak RUU Cipta Kerja di makassa/Foto Antara
Politik
Rabu, 24 Februari 2021 15:26

Kampanye ekologi parpol dinilai hanya pencitraan

Parpol kampanye politik ekologi dianggap pencitraan.
swipe

Partai politik nasional yang tengah menggaungkan politik ekologi dianggap hanya sedang membangun citra di mata publik. Tujuannya, dinilai hanya untuk mendongkrak elektoral partai.

"Karena kalau mereka benar-benar melihat politik hijau sebagai satu jalan ideologi mereka, ya mereka enggak akan ikut-ikutan dalam Omnibus Law, misalnya. Malah justru mereka akan jadi penentang dari Omnibus Law yang semua arahnya itu bertolak belakang dengan jalan menuju keadilan sosial," kata Direktur Eksekutif Nasional WALHI Nur Hayati, dalam webinar bertajuk "Politik Hijau: Membangun Krisis Demokrasi dan Lingkungan Hidup," Rabu (24/2).

Wanita yang akrab disapa Yaya ini menilai, sejumlah partai yang menggaungkan mendukung ekologi dilatari karena isu persoalan lingkungan hidup sedang terjadi dan ramai diperbincangkan publik. Dia memberi contoh, seperti permasalahan bencana akibat eksploitasi alam, hingga krisis iklim.

"Ya ini mereka manfaatkan saja gitu. ridding the wave. Belum bisa kita lihat bahwa mereka memang benar-benar paham politik hijau itu satu jalan dalam sikap ideologi faktanya," tegas dia.

Yaya berpandangan, jalan politik partai terkait kepedulian lingkungan saat ini hanya bersifat emosional.

"Artinya ada pengikut tradisional yang sifatnya itu mereka ikut dalam partai berkuasa saat ini secara emosional, maupun alasan rasional kekuasaan," tutur dia.

"Jadi yang rasional akan ikut digerbong partai ini, karena memang ini adalah jalan untuk kekuasaan," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, peneliti Litbang Kompas, Arita Nugraheni, meragukan kampanye ekologi yang tengah digaungkan sejumlah partai politik nasional. Terlebih, materi yang diangkat dalam kampanye terbilang klise, seperti penggunaan bahan bakar terbarukan.

"Kalau partai lain yang di DPR menagangkat isu tentang lingkungan, agaknya aku sanksi ya melihat itu," tutur dia.

"Jadi kadang kala, isu tentang yang disampaikan atau diperjuangkan itu sudah ada. Tetapi di narasikan ulang, hanya untuk quote and quote mungkin, pantas calon pimpinan kita punya perhatian terhadap isu lingkungan," imbuh Arita.

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan