"Tetapi yang datang ke Solo itu kan ada yang membawa dansa-dansa itu," ucapnya.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memandang dinamika politik kini terlalu mudah memicu dansa-dansa politik. Hal ini dipelajari dari situasi Gibran Rakabuming sebagai Wali Kota Solo dan Kader PDIP yang diframing seakan mendukung Prabowo Subianto saat kedatangan Ketua Umum Gerindra itu ke kotanya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dansa politik sempat dilakukan saat Kongres PDIP tahun 1993 yang mendadak membubarkan partainya. Namun, Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum tak habis akal meladeni Soeharto dan mempertahankan partainya.
"Ya pesan ibu tadi, menjelang pemilu itu begitu banyak dinamika politik yang akan terjadi, begitu banyak yang akan melakukan dansa-dansa politik," katanya di Kantor DPP PDIP, Senin (22/5).
Menurutnya, hal seperti ini sangat disayangkan karena politik seharusnya digunakan untuk membangun peradaban. Bukan justru menggiring opini seperti kasus Gibran.
"Sehingga tadi saya berikan buku kepada Mas Gibran judulnya Merawar Pertiwi, karena berpolitik itu adalah mewayuh hayu ning bawono (memperindah keindahan dunia)," ujarnya.