Urgensi RUU KKS di tengah ganasnya serangan siber 

Diinisiasi DPR sejak 2019, RUU Ketahanan dan Keamanan Siber tak kunjung dibahas. Di lain sisi, serangan siber kian marak.

Ilustrasi serangan siber. Alinea.id/Marzuki

Tak lama setelah mengumumkan bakal menjalankan pemeliharaan sistem via akun Twitter resminya pada 22 Mei lalu, PT BFI Finance Indonesia diserang peretas. Serangan siber itu sempat membuat PT BSI Finance Indonesia terpaksa mematikan sejumlah sistem layanan untuk para nasabah.  

Meski tak terindikasi menyebabkan kebocoran data, humas PT BFI Finance Indonesia Dian Fahmi mengatakan serangan siber tersebut mendorong perusahaan berbenah. Anggaran digelontorkan untuk mengamankan sistem digital perusahaan dari serangan serupa di masa depan. 

"Nanti (rincian anggaran untuk perbaikan sistemnya) akan kami laporkan di laporan keuangan kami yang publish minggu depan," ucap Dian kepada Alinea.id, Senin (21/7).

Dengan penguatan sistem pertahanan digital, Dian optimistis PT BSI Finance bakal kebal terhadap serangan siber. Di lain sisi, ia juga berharap pemerintah turut memperketat pengawasan di ruang siber nasional.  

"Saat ini, saya rasa kami semua dituntut untuk lebih baik dalam meningkatkan kewaspadaan, baik secara organisasi maupun individu," ucap Dian.