sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

507.341 penerima Kartu Prakerja di Jateng diklaim tepat sasaran

Anggaran insentif yang digelontorkan untuk menjalankan program di Jateng mencapai Rp731 miliar.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 11 Des 2020 07:19 WIB
507.341 penerima Kartu Prakerja di Jateng diklaim tepat sasaran

Sebanyak 507.341 warga Jawa Tengah (Jateng) menerima Program Kartu Prakerja per 2 Desember 2020 dengan total insentif yang tersalurkan sebesar Rp731 miliar. Seluruhnya diklaim tepat sasaran.

"Dari hasil survei dan evaluasi penerima program Kartu Prakerja di jateng sudah tepat sasaran,” ucap Direktur Ekeskutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, di Kota Semarang, Kamis (10/12).

Survei dan evaluasi dilaksanakan pada 5 Agustus-30 November. Hasilnya, 82% penerima merupakan pelaku usaha dan pekerja informal, 96% pengusaha dibantu 1-4 karyawan, 63% mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi, 89% khawatir makan lebih sedikit karena pemasukan susut, 39% menganggur pada Februari 2020 tetapi telah bekerja dan lainnya, dan 85% belum pernah menerima pelatihan khusus.

Merujuk data registrasi di situs, terdapat 1.891.101 pendaftar. Namun, hanya 507.341 yang mendapatkan surat keputusan (SK) dari 1.842.865 penerima yang lolos verifikasi email dan berkas lainnya.

Merujuk data tersebut, sambung Denni, pelatihan yang terbanyak dipilih penerima program Kartu Prakerja di Jateng berupa penjualan dan pemasaran, manajemen, gaya hidup, bahasa asing, serta makanan dan minuman. "Itu lima tren pelatihan yang digemari."

Pada kesempatan sama, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengklaim, sudah ada yang memanfaatkan Kartu Prakerja. Mereka dilatih dan mulai bekerja.

"Saya berpikir positif saja, kalau ini sudah bergulir, ini kita butuh melakukan improvement dan merasakan," katanya, menukil situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

Meski demikian, dirinya mengakui, sebagian warga Jateng mempertanyakan cara mengakses Kartu Prakerja dan efektivitasnya. Karenanya, program harus berjalan optimal agar dapat melatih dan meningkatkan kemampuan penerima.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid