close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tim Korsel U-23 merayakan kemenangan di Piala Asia U-23 2024. Foto AFC
icon caption
Tim Korsel U-23 merayakan kemenangan di Piala Asia U-23 2024. Foto AFC
Olahraga
Sabtu, 20 April 2024 14:00

Dilirik STY: Oiwa tuntut pemain lebih klinis, Hwang senang timnya maju

Hwang juga senang dengan penampilan pahlawan dua gol Lee Young-jun.
swipe

Garuda Muda menang 1-0 dari Australia di laga kedua Grup A Piala Asia U-23 Qatar 2024. Usai kemenangan tipis atas sesama anggota AFF (Federasi Sepakbola ASEAN) tersebut, pelatih Indonesia U-23 Shin Tae-yong (STY) makin konfiden dan mulai melirik calon lawan dari Grup B.

Kemungkinan itu hanya antara Jepang atau Korea Selatan. Kedua tim pasti menghindar dari Qatar, yang cenderung akan diuntungkan wasit. Tim tuan rumah yang berjuluk Al Annabi diprediksi mengunci puncak klasemen.

STY tinggal mencari hasil imbang pertandingan pemungkas versus Yordania, Minggu (21/4). Berarti skuadnya akan finis sebagai runner-up Grup A dan selanjutnya dijadwalkan bertemu juara Grup B.

Juru taktik Garuda Muda ini belum berpengalaman membawa pasukannya berjumpa tim-tim asal Asia Timur. Selama setahun terakhir, Rizky Ridho dkk baru menghadapi China Taipei dan Korea Utara. Ditangani pelatih Indra Sjafri di Asian Games 2022, Indonesia U-23 tunduk 0-1 dari Korut. Sementara STY menang besar 9-0 atas China Taipei di Pra-Piala Asia U-23 pada 9 September 2023 lalu.

Level Jepang dan Korsel jelas berbeda jauh dari Korut dan China Taipei. Keduanya tim raksasa Asia Timur, langganan Olimpiade yang kelasnya lebih tinggi dari sekadar tingkat benua. Sebaiknya situasi terakhir calon lawan yang sedang dilirik perlu disimak baik-baik oleh STY.

Pelatih Jepang, Go Oiwa, ingin para pemainnya lebih klinis di depan gawang dalam mengejar gelar Piala Asia U-23 2024. Tim asuhannya sudah menyegel jatah ke perempat final dengan kemenangan 2-0 atas Uni Emirat Arab pada Jumat (19/4).

Namun meski Jepang memastikan lolos ke babak delapan besar menjelang pertemuan terakhir Grup B melawan Republik Korea pada hari Senin (22/4), Oiwa menekankan perlunya para pemainnya menunjukkan lebih banyak ketenangan di depan gawang.

“Kami senang kami menang hari ini tapi kami mengincar final dan kami ingin memenangkan turnamen ini,” kata mantan pelatih kepala Kashima Antlers.

“Selama pertandingan ini kami memiliki kemungkinan untuk mencetak lebih banyak gol tetapi kami tidak berhasil melakukannya. Pengalaman ini akan bagus untuk kami menjelang pertandingan berikutnya," harapnya disitir AFC.
 
“Kami hanya punya beberapa hari, jadi sejujurnya, tidak banyak waktu untuk melakukan apa pun. Kami hanya perlu menciptakan lebih banyak peluang untuk mencetak lebih banyak gol. Kami perlu tenang secara mental dan kami juga perlu memikirkan sisi teknisnya. Kami perlu menciptakan lebih banyak peluang di pertandingan berikutnya,” tegasnya.

Di tempat berbeda, ketika timnya memasuki jeda dengan keunggulan satu gol melawan China pada Jumat di Abdullah Bin Khalifa Stadium, pelatih kepala Republik Korea Hwang Sun-hong mengakui bahwa dia khawatir pada saat itu.

“Babak pertama sangat sulit bagi kami dan ada beberapa situasi buruk, jadi saya mencoba melakukan perubahan pada gameplan dan strategi yang ada, dalam hal penumpukan dan organisasi tim, dan para pemain merespons instruksi saya,” kata pembesut berusia 55 tahun.

“Dan dengan mengganti beberapa pemain di babak kedua, kami membuahkan hasil bagus dan para pemain tampil sesuai rencana saya," ujarnya disitat AFC.
 
“Itu adalah pertandingan yang sulit dan kami membuat sejumlah kesalahan hari ini. Kami akan melihat kembali pertandingan tersebut dan akan mengerjakan hal-hal yang perlu ditingkatkan,” sambungnya.

Hwang juga senang dengan penampilan pahlawan dua gol Lee Young-jun. Lee dimasukkan ke dalam starting lineup setelah mencetak satu-satunya gol dalam kemenangan pembukaan mereka melawan Uni Emirat Arab. Sang pemain kemudian membalas kepercayaan itu dengan sebuah gol di setiap babak tatkala menghadapi China.

Pemain berusia 20 tahun ini, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan tersebut, memberikan penghormatan kepada rekan satu timnya serta pelatihnya.

Seorang striker menakutkan selama masa bermainnya, Hwang pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa untuk tim nasional Korsel dengan torehan 50 gol dari 103 tampilan.

Ia sebelumnya menyisihkan nama STY sebagai salah satu kandidat pelatih baru Taegeuk Warriors. Tentu saja Hwang tak segan-segan untuk menyingkirkan STY sekali lagi bila mereka bertemu di jalan.(afc)

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan