sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anies Baswedan buka suara penyebab OK Oce Mart tutup

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi santai fonemena tutupnya bisnis OK OCE Mart di sejumlah wilayah Ibukota.

Akbar Persada
Akbar Persada Selasa, 04 Sep 2018 18:11 WIB
Anies Baswedan buka suara penyebab OK Oce Mart tutup

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi santai fonemena redupnya bisnis OK OCE Mart sebagai salah satu upaya meningkatkan derajat pelaku usaha kecil yang dibawanya saat kampanye bersama Sandiaga Uno.

Anies menjelaskan, pasang surut keuntungan hingga berujung gulung tikar dalam dunia usaha merupakan hal biasa. Termasuk bisnis usaha online atau yang tenar disebut e-commerce.

"Usaha online juga banyak yang tutup, banyak yang buka, ya usaha-usaha saja mengikuti mature bisnis," ujar Anies di sela kegiatannnya di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (4/9).

Program OK OCE pertama kali dikenalkan langsung Sandiaga Uno ketika dirinya mendeklarasikan akan maju di Pilkada DKI 2017 lalu. Gagasan itu lalu berkembang dan melahirkan gerai OK OCE Mart. 

Bahkan, Sandi sempat meresmikan salah satu toko di bilangan Jakarta Selatan di sela-sela kampanyenya sebagai Cawagub DKI mendampingi Anies Baswedan.

Ketika itu Sandi menyampaikan bahwa bisnis mirip minimarket itu dibentuk untuk menjaring pengusaha kecil yang lahir dari program OK OCE.

Namun belakangan, ramai kabar bahwa bisnis OK OCE Mart di Kalibata, tepatnya di Jalan Warung Jati Barat dan OK OCE Warung Modern Mampang Prapatan, Jakarta Selatan sepi pembeli, bahkan tutup. 

Anies menyampaikan bahwa Pemprov DKI tidak akan tinggal diam dengan redupnya kondisi bisnis dua toko OK OCE Mart tersebut. Dia memastikan bahwa Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO), Faransyah masih tetap membantu meski Sandiaga Uno tak lagi menjabat sebagai Wagub DKI.

Sponsored

"Coach Faran masih membantu kita, karena memang ini adalah gerakan masyarakat. Jadi kita teruskan," terangnya.

OK OCE Mart Kalibata

Dikonfirmasi wartawan sebelumnya, Faransyah mengakui tidak mengetahui banyak soal operasional OK OCE Mart di Jalan Warung Jati Barat, Kalibata, Jakarta Selatan. Menurutnya, toko tersebut tidak berada di bawah binaan gerakan OK OCE yang difasilitasi Pemprov DKI.

"Seperti kita tahu, ini produk kampanye," ujarnya.

Dia mengaku sempat berupaya merangkul OK OCE Mart yang tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta agar bersedia mengambil produk dari PD Pasar Jaya. Namun, ada penolakan dari pengelola gerai.

"Terus terang karena pemilik brand bukan kami, kami sudah minta dari dulu brand digabung saja, tetapi mereka belum bersedia karena salah satu syarat harus mengambil produk PD Pasar Jaya," ujar Faran.

Alasannya, para pemilik OK OCE Mart merasa ada barang-barang dari PD Pasar Jaya yang lebih mahal dari barang yang mereka beli. Dengan demikian, sejumlah OK OCE Mart memilih untuk mengepakan sayapnya sendiri. Sementara PGO mengembangkan swalayan serupa yakni Gerai OK OCE. 

Menurut dia, gerai OK OCE yang berada di bawah Pemprov DKI lebih baik operasionalnya. "Gerai OK OCE sebelum bikin ada assessment-nya, dilihat ramai atau tidak, ada saingan atau tidak, pasarnya seperti apa, di OK OCE Mart tidak dilakukan semacam ini," ungkap Faran.

Berita Lainnya
×
tekid