sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga CPO masih akan naik, subsidi minyak goreng bisa membengkak

Menurut Bhima, yang perlu dilakukan pemerintah adalah menegakkan kebijakan lama yang sudah diambil.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Rabu, 16 Mar 2022 13:44 WIB
Harga CPO masih akan naik, subsidi minyak goreng bisa membengkak

Harga tandan buah segar (TBS) sawit dan crude palm oil (CPO) diproyeksikan masih akan terus mengalami kenaikan. Oleh karena itu, keputusan pemerintah memberikan subsidi minyak goreng (migor) curah diperkirakan bakal membuat ongkosnya semakin membengkak.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan, subsidi bakal melebar. Menurutnya, subsidi mestinya juga bukan dibebankan kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Subsidi pasti akan melebar. Ini harusnya bukan di BPDPKS kalau harus subsidi, korbankan subsidi biodiesel," ucapnya kepada Alinea.id, Rabu (16/3).

Selain menyebabkan subsidi bengkak, Bhima menambahkan, subsidi migor adalah kebijakan yang tidak efektif dan kesalahan fatal. Alasannya, subsidi apa pun rentan salah sasaran.

"Kalau disparitas makin jauh, pelaku usaha akan buru minyak goreng curah, bisa kelangkaan," jelasnya.

Bhima menegaskan, yang perlu dilakukan pemerintah adalah menegakkan kebijakan lama yang sudah diambil, seperti memberlakukan harga eceran tertinggi (HET), domestic market obligation (DMO) CPO, mengusut penimbunan, memangkas rantai distribusi, dan memvalidasi data.

"Kalau minyak goreng kemasan ada barcode, ada kode produksi, dari produsen keluarin sekian, macetnya di mana [bisa ketahuan]. Sekarang zaman teknologi [dan itu bisa dilakukan]" tuturnya.

Sementara itu, Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengatakan, harga rata-rata sawit Rp1.350 per kg untuk TBS sawit umur 10-20 tahun pada 2015. Lalu, pada Februari 2022, naik menjadi Rp3.500 per kg untuk usia yang sama.

Sponsored

Dia menjelaskan, harga sawit mengalami peningkatan rata-rata sebesar 22,7% per tahun. Tidak hanya TBS, kenaikan harga juga terjadi pada CPO. Menurutnya, pada Januari 2018, rata-rata harga CPO sebesar Rp7.845 per kg.

Empat tahun kemudian, pada Januari 2022, harga CPO naik menjadi Rp14.839 per kg atau mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Peningkatan harga CPO rata-rata sebesar 22,2% per tahun.

Menurutnya, harga CPO tidak hanya ditentukan pasar, tetapi juga future market. Harga rata-rata future market, kata Hendra, mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dalam empat tahun terakhir.

"Future market 2019 rata-rata Rp7.564 per kg dan sepanjang 2022, future market Rp18.906 per kg. Dengan demikian, dengan waktu kurang dari empat tahun, meningkat 37,5% per tahun," paparnya.

Peningkatan harga CPO, dia sebut, akan berdampak semakin mahalnya minyak goreng. Pada Desember 2019, harga minyak goreng rata-rata Rp13.350 per liter. Pada Desember 2021, bergerak naik Rp 19.400 per liter.

"Selama tiga tahun naik 15,01% per tahun. Dengan demikian, mencermati statistik perkembangan harga TBS, CPO, maka tren harga minyak goreng diperkirakan akan meningkat di masa yang akan datang," tuturnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid