sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Damri hapus peran kernet di bus demi efisiensi

Damri akan menggunakan sistem elektronik sehingga tenaga kernet dirasa tidak lagi dibutuhkan. 

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Sabtu, 06 Jul 2019 17:00 WIB
Damri hapus peran kernet di bus demi efisiensi

Sejumlah sopir Bus Damri melakukan aksi mogok kerja pada Jumat (5/7). Sopir dan kernet protes akan kebijakan perusahaan yang melakukan efisiensi operasional. 

Seperti diketahui, Perum Damri melakukan efisiensi operasionalnya dengan mengurangi tenaga helper atau kenek. Sebagai gantinya, Damri akan menggunakan sistem elektronik sehingga tenaga kernet dirasa tidak lagi dibutuhkan. 

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi mengatakan, wajar apabila peran kernet tidak terlalu dibutuhkan dengan pemberlakuan tiket elektronik. Efisiensi tersebut akan membuat beban biaya yang dikeluarkan bisa ditekan. 

Budi mengatakan, dalam manajemen operasional Perum Damri sebenarnya tidak mengenal adanya helper. Jadi, sopir terbiasa bekerja sendiri. 

Seharusnya menurut Budi tidak ada masalah kernet tidak lagi digunakan, toh selama ini Perum Damri menggandeng perusahaan outsourcing sebagai tenaga pelengkap atau helper. Meski diakui Budi, halper masuk dalam operasional perusahaan meski lewat pihak ketiga. 

Meski begitu, Budi menjamin tenaga pembantu tidak langsung dihapus. Ia pun mengatakan, helper nantinya tidak akan diposisikan di dalam bus tetapi akan diposisikan di luar bus untuk menurunkan dan menaikan tas penumpang.

“Saya baru rapat dengan pihak Damri, jadi posisi mereka tidak dihapuskan, tapi dipindahkan untuk menurunkan tas penumpang,” kata Budi. 

Selama ini, ujarnya, helper tersebut juga turut membantu menjual tiket kepada penumpang. Hanya saja, berlakunya sistem tiket elektronik tersebut, sopir bus tidak bisa lagi macam-macam.

Sponsored

“Karena sudah sistem elektronik, penumpang membeli tiket dengan sistem taping, sopir tidak bisa lagi macam-macam,” ucapnya. 

Budi melanjutkan, sejak dikuranginya penggunaan tenaga helper dalam operasional Damri, terjadi kenaikan jumlah penumpang. Saat masih ada helper load factornya 15.000 hingga 16.000 penumpang per hari, setelah tidak ada helper naik rata-rata 5.000 hingga 6.000 penumpang per hari. 

Ia juga menyampaikan, penggunaan tiket elektronik ini nantinya bukan hanya berlaku untuk angkutan bandara, tetapi pada seluruh rute bus Damri.

Berita Lainnya
×
tekid