sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perbaiki supply chain, Erick Thohir dorong BUMN kerja sama dengan Kemenlu

Indonesia mulai mendorong pertumbuhan hilirisasi dengan berbagai sumber daya alamnya untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 28 Jan 2021 16:56 WIB
Perbaiki supply chain, Erick Thohir dorong BUMN kerja sama dengan Kemenlu

PT Pertamina melakukan penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dalam rangka memperbaiki suplai chain atau rantai pasok energi nasional. Penandatanganan tersebut dipantau langsung Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick mengatakan, kerja sama tersebut semakin mempererat koordinasi dan sinergi antara kedua kementerian dalam mendorong upaya pemerintah untuk menjangkau pasar perdagangan Indonesia yang lebih luas.

"Alhamdulillah kerja sama Kementerian BUMN dengan Kemenlu berjalan terus luar bisa. Sesuai arahan presiden, Kemenlu telah mengalami perubahan penugasan. Salah satunya bagaimana Kemenlu menjadi ujung tombak dalam pembukaan kesempatan negara kita untuk memperbaiki supply chain," katanya, Kamis (28/1).

Dalam kerja sama tersebut Pertamina mendapatkan penugasan yang cukup berat, yaitu memperbaiki rantai pasok energi Indonesia di pasar internasional.

Pasalnya, Indonesia mulai mendorong pertumbuhan hilirisasi dengan berbagai sumber daya alamnya untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar, setelah sebelumnya lebih banyak mengekspor barang mentah.

"Pertamina memang kami tugaskan yang sangat besar untuk memperbaiki supply chain dari energi," ujarnya.

Selain itu, Erick pun mengajak agar BUMN lainnya dapat terlibat dalam kerja sama dengan Kemenlu untuk memperbaiki rantai pasok nasional. 

Kementerian BUMN juga mengundang holding industri pertambangan MIND ID untuk ikut terlibat dalam kerja sama tersebut, utamanya untuk memperbaiki rantai pasok di bidang pupuk dan garam.

Sponsored

Dengan pengalaman yang dimiliki oleh Kemenlu di dunia internasional, akan sangat membantu BUMN dalam menghadapi setiap perubahan geopolitik yang berdampak kepada perdagangan dunia.

Oleh karena itu, dia pun meminta bimbingan dari Kementerian Luar Negeri untuk memitigasi terjadinya suatu perubahan tiba-tiba dari dampak percaturan politik global, baik dari segi hukum, ekonomi, dan kebijakan lainnya.

"Dengan kehadiran pihak Kemenlu yang tentu foot print-nya jauh lebih besar, tentu kami berharap bisa mendapatkan bimbingan," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid