sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Faisal Basri kritik tugas Luhut di kabinet urusi investasi

“Menko Maritim urus mobil listrik, investasi juga ditaruh di Maritim, saya enggak tahu hubungannya apa?”

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 20 Nov 2019 18:01 WIB
Faisal Basri kritik tugas Luhut di kabinet urusi investasi

Perubahan kementerian dalam Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo mendapat kritik keras dari ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Faisal Basri. Dia mengkritik perubahan nomenklatur Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Maritim menjadi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. 

Menurut Faisal, penugasan khusus Jokowi yang diberikan kepada Luhut Binsar Pandjaitan untuk mencari investasi asing membuat tugas antara Kemenko Perekonomian dengan Kemenko Maritim dan Investasi menjadi tumpang tindih. 

"Urusan investasi ini, panglimanya siapa, Menko Maritim atau Menko Ekonomi? Menko Maritim urus mobil listrik, investasi juga ditaruh di Maritim, saya enggak tahu hubungannya apa," kata Faisal dalam Kongkow Bisnis Pas FM di Jakarta, Rabu (20/11).

Faisal melihat dengan susunan kabinet dan kebijakan yang telah dikeluarkan, Jokowi berusaha keras menyenangkan semua pihak. Menurut Faisal, hal ini berakibat sulitnya mengkoordinasikan kepentingan dari banyak kubu. 

Selain itu, menurut Faisal, penambahan kata ‘investasi’ di Kemenko Kemaritiman menunjukkan fokus pemerintah yang berupaya mencari investasi. Sementara, kata Faisal, pemerintah seharusnya berfokus pada penguatan ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global. 

Menurut Faisal, jika pemerintah ingin menjaga investasi asing tetap masuk, cukup dengan memberikan pelayanan dan merawat investasi yang telah ada. 

"Kalau saya ingin investasi, misalnya di Nigeria cukup tanya Pak Anthony Salim (Indofood), enak enggak investasi di sana. Jadi, investor akan kampanye positif," tutur Faisal. 

Faisal melihat, dengan tumpang tindihnya tugas pengawasan investasi antara Kemenko Maritim dengan Kemenko Perekonomian ini ke depan akan berbahaya dan kacau. Faisal pun memperkirakan, jika situasi sudah kacau akan ada reshuffle kabinet di tahun ke dua masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Sponsored

"Susah dengan komposisi seperti ini membobolkan gawang (lawan), tapi akan bobol terus," ujar Faisal. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid