sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Go-Jek didaulat jadi agen pajak

Go-Jek dipercaya sebagai agen pajak yang bisa melayani pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak dan pembayaran SPT Tahunan. 

Dede Suryana
Dede Suryana Selasa, 07 Nov 2017 17:43 WIB
Go-Jek didaulat jadi agen pajak

Kementerian Keuangan menggandeng perusahaan ojek online, Go-Jek, sebagai salah satu penyedia layanan perpajakan digital atau Application Service Provider (ASP).

Bos Go-Jek Indonesia, Nadiem Makarim, hari ini bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantornya untuk membahas hal itu. 

Menurut Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Ditjen Pajak, Iwan Guniardi, dengan pemberian izin ASP kepada Go-Jek maka perusahaan transportasi dan penyediaan jasa berbasis daring ini bisa melayani pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak dan pembayaran SPT Tahunan. 

"Pak Nadiem minta supaya beliau bisa diberikan atau bisa dijadikan sebagai ASP (application service provider) lah," kata Iwan seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/11).

ASP merupakan suatu bisnis yang menyediakan layanan berbasis komputer untuk pelanggan melalui suatu jaringan. Perangkat lunak yang disediakan dengan model ini sering juga disebut dengan perangkat lunak on-demand atau software as a service (SaaS).

"Ya namanya agen pajak, itu bisa pembayaran dan segala macam. Coba kita lihat saja nanti aturannya. Dari sisi teknologi tidak ada masalah," ujar Iwan.

Sementara itu, Nadiem Makarim seusai bertemu Sri Mulyani mengatakan, selain membahas agen pajak, ikut dibicarakan perihal teknologi finansial di Tanah Air. 

Menkeu, kata dia, ingin mengetahui seluk beluk industri teknologi informasi secara makro serta revolusi digital yang saat ini berkembang cukup pesat.

Sponsored

"Revolusi digital seperti apa, revolusi fintech (financial technology) seperti apa dan bagaimana perilaku konsumen di negara-negara lain. Itu menjadi diskusi ke depan," ujarnya.

Selain itu, diskusi membahas mengenai kemungkinan teknologi finansial yang bisa menyasar layanan inklusi keuangan dan masyarakat yang selama ini belum terdampak akses perbankan.

"Revolusi digital tidak hanya di fintech tapi juga semua macam area dan terjadi secara vertikal. Bayangkan kalau semua orang punya akses ke inklusi finansial, maka dia bisa meningkatkan taraf kehidupan," tutup Nadiem.

Berita Lainnya
×
tekid