sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG diprediksi menguat, lirik saham berikut

Sejumlah sentimen positif akan menopang kelanjutan penguatan IHSG.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 19 Okt 2018 10:42 WIB
IHSG diprediksi menguat, lirik saham berikut

Kiwoom Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi menguat dengan level support dan resistance 5.747-5.828.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan, sentimen akan berkisar pada risalah The Fed, yang berencana akan tetap menaikkan suku bunga acuannya. 

Hal ini diyakini akan membuat para pelaku pasar dan investor menantikan Rapat Dewan Gubernur Indonesia (RDGI), yang akan berlangsung pada 23 Oktober nanti. 

Pandangan Bank Indonesia, khususnya terkait volatilitas rupiah dan strategi Bank Indonesia hingga akhir tahun, akan menjadi sentimen tersendiri pada saat RDGI nanti. 

"Menilik dari tingginya volatilitas dan pelemahan rupiah yang sudah berkisar 11%, kami menilai masih adanya potensi Bank Indonesia untuk menaikkan tingkat suku bunganya. Apalagi sedari awal mereka menyampaikan akan menggunakan strategi Front-Loaded, Pre-Emptive," jelas Nico dalam risetnya, Jumat (19/10).

Lebih lanjut, Nico menyebut rentang kenaikkan tingkat suku bunga berkisar antara 25 bps–50 bps. 

Sentimen positif lainnya adalah, upaya pemerintah dalam menjaga defisit anggaran tahun ini yang berkisar 1.83% - 2.04% dari Gross Domestic Product (GDP) tahun ini. Angka tersebut akan menjadi yang terendah sejak 2012 silam. 

Beralih dari sana, PM Inggris Theresia May memberikan sinyal bahwa dia akan mempertimbangkan perpanjangan periode transisi selama beberapa bulan, untuk proses Brexit meninggalkan Uni eropa. 

Sponsored

"Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan berbagai pihak," imbuh Nico.

Perundingan Brexit juga masih belum mencapai kemajuan signifikan, terkait isu batas wilayah antara Provinsi Irlandia Utara milik Inggris, dengan Irlandia. 

Terpisah, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, memprediksi IHSG berada pada kisaran 5702 - 5911.

Menurutnya, IHSG masih memiliki peluang cukup besar untuk kembali naik, mengingat support level teruji sudah mampu dilalui. Rilis data kinerja emiten sepanjang kuartal ketiga, yang sebagian besar mengalami peningkatan, juga akan turut menunjang kenaikkan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

"Sedangkan fluktuasi nilai tukar dan harga komoditas masih akan terus mewarnai pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat," kata William.

Sementara, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memprediksi IHSG hari ini dapat bertahan di atas support 5.813-5.828 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.868-5.882. Pelemahan IHSG hampir menutup utang gap di kisaran 5.800-5.819. 

Diperkirakan aksi jual masih terjadi di akhir pekan, menyusul masih adanya kecenderungan pergerakan negatif dari sejumlah bursa saham global.

"Diharapkan aksi ambil untung tidak terjadi banyak, untuk mempertahankan posisi IHSG. Tetap waspadai adanya pelemahan lanjutan," jelas Reza.

Pada Kamis (18/10) kemarin, IHSG ditutup terkoreksi 23,38 poin (-0,40%) ke level 5.845. Sektor yang mengalami penguatan terbesar pada sektor industri  agrikultur (+3.58%), industri dasar (+0.84%). Sedangkan yang mengalami penurunan terbesar pada sektor industri infrastruktur (-2.52%) dan pertambangan (-0.90%).

Pasca menguat, laju IHSG kembali melemah seiring aksi ambil untung, menyusul melemahnya laju bursa saham AS yang berimbas terhadap sejumlah bursa saham Asia yang bergerak melemah. 

"Pelaku pasar memanfaatkan kenaikan selama 2 hari terakhir untuk kembali melakukan aksi jualnya," kata Reza.

Meski dari dalam negeri masih terdapat sejumlah berita positif dari para emiten dan makroekonomi, salah satunya realisasi target penerimaan pajak sebesar 63,26% dari target APBN 2018, namun tidak juga membuat laju IHSG bertahan di zona hijaunya.

Berikut saham-saham pilihan hari ini :
1. PT Indofarma Tbk. (INAF) 
2. PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) 
3. PT Holcim Indonesia Tbk. (SMCB) 
4. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP).
5. PT Pelat Timah Nusaantara Tbk. (NIKL).

Berita Lainnya
×
tekid