sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia tak perlu mulai dari nol kembangkan ekosistem inovasi

Dengan memanfaatkan wilayah Jabodetabek, tidak perlu membuat kawasan ekosistem baru seperti Bukit Algoritma

Annisa Saumi
Annisa Saumi Sabtu, 08 Mei 2021 12:31 WIB
Indonesia tak perlu mulai dari nol kembangkan ekosistem inovasi

Rencana pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) Bukit Algoritma di Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat masih terus diperbincangkan publik. Sebagaimana diketahui, kawasan tersebut digadang-gadang menjadi Silicon Valley-nya Indonesia. 

Penulis buku Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan Rintisan Muhammad Rahmat Yananda mengatakan, pengembangan kawasan inovasi seperti Silicon Valley membutuhkan waktu yang panjang. 

"Indonesia punya infrastruktur itu untuk kawasan tertentu, misalnya di Jabodetabek. Mengapa kita mulai dari sesuatu yang nol? Kan sayang," kata dia dalam diskusi Iluni UI, Sabtu (8/5).

Dia melanjutkan, teknologi terbaru ini sangat dekat dengan fenomena urban. Selain itu, pemanfaatan teknologi terbaru bisa langsung diterapkan secara riil di perkotaan. 

Alasan lainnya, menurutnya saat ini semua start-up berbasis di wilayah urban. Begitu pula kampus dan perguruan tinggi yang menjadi eksosistem pendukung, bercokol di kawasan perkotaan. 

"Yang dibutuhkan adalah sekarang manajemen kolaborasi, siapa yang akan menggerakkan, aktor-aktornya itu, entrepreneur, siapa yang mengambil kesempatan, mencari peluang," ujarnya. 

Dengan memanfaatkan wilayah Jabodetabek, Rahmat menilai tidak perlu membuat kawasan ekosistem baru seperti Bukit Algoritma. Menurutnya, ekosistem inovasi cukup dengan memaksimalkan potensi ekosistem yang sudah eksis ini. 

"Sesuatu yang bisa terpakai itu sangat penting," ucap dia.

Sponsored

Dia mengingatkan, pengembangan kawasan teknologi tinggi untuk kepentingan ekonomi, harus berbasis pada keadaan dan infrastruktur tersedia, tetapi dengan mengutamakan misi yang jelas.

Berita Lainnya
×
tekid