sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Investor respons positif kebijakan The Fed, IHSG ditutup ke zona hijau

Katalis datang dari kebijakan The Fed yang tidak mengubah strateginya, untuk terus membeli obligasi dengan nilai US$120 miliar sebulan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 29 Apr 2021 16:58 WIB
Investor respons positif kebijakan The Fed, IHSG ditutup ke zona hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,64% ke level 6.012 pada perdagangan Kamis (29/4). Pergerakan didorong oleh sektor tambang yang naik 2,01% dan aneka industri yang naik 1,18%.

Tercatat sebanyak 16,2 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp9,8 triliun. Sebanyak 312 saham naik ke zona hijau dan 181 saham turun ke zona merah. 

Investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp21 miliar di seluruh pasar dan melakukan pembelian bersih senilai Rp83 miliar di pasar reguler. Saham perbankan seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi tiga saham yang paling banyak dijual asing.

Riset penutupan Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, katalis datang dari kebijakan The Fed yang tidak mengubah strateginya, untuk terus membeli obligasi dengan nilai US$120 miliar sebulan.

Sponsored

"Meskipun saat ini indikator ekonomi telah menunjukkan adanya pemulihan, tetapi komitmen The Fed untuk tetap menjaga kebijakan moneternya hingga ada kemajuan yang substansial dari ekonomi, menjadi pemicu positif bagi pasar keuangan," tulis Pilarmas Sekuritas.

Sementara dari dalam negeri, katalis datang dari Asia Development Bank (ADB) dalam outlook-nya yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 mencapai 4,5%. ADB menilai proyeksi tersebut didasarkan adanya perbaikan di kuartal-kuartal selanjutnya, seiring dengan program vaksinasi dan bertambahnya sektor perekonomian yang kembali beroperasi. 

Kegiatan ekonomi di Indonesia, khususnya di kota-kota besar diperkirakan akan dibuka secara bertahap. Ujung-ujungnya, permintaan domestik akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berita Lainnya
×
tekid