sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi singgung ekspor bauksit hingga timah: Terlalu nyaman ekspor mentahan

Setelah nikel dan bijih bauksit, Jokowi menyebut pihaknya bakal menyetop keran ekspor tembaga.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 01 Feb 2023 13:17 WIB
Jokowi singgung ekspor bauksit hingga timah: Terlalu nyaman ekspor mentahan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti persoalan ekspor komoditas tambang di Indonesia. Menurutnya, Indonesia terlalu nyaman dengan mengekspor bahan mentah karena lebih cepat mendapatkan uang.

Disampaikan Jokowi, Indonesia merupakan pengekspor bijih bauksit nomor tiga di dunia. Namun, untuk ekspor produk bauksit berupa panel surya dan aluminium, Indonesia masing-masing berada pada peringkat ke-31 dan ke-33.

"Kita terlalu nyaman dengan ekspor mentahan, karena memang paling cepat dapat duitnya, dan tidak pusing pikirannya. Udah, gali-kirim, gali-kirim," kata Jokowi dalam sambutannya pada Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (1/2).

Jokowi mengungkapkan, Tiongkok merupakan negara pengekspor bijih bauksit nomor 18 di dunia. Namun, mereka menduduki peringkat pertama sebagai negara pengekspor panel surya. 

Sementara, kata Jokowi, 80% impor bijih bauksit Tiongkok berasal dari Indonesia. Padahal, Jokowi menyebut, industrialisasi bauksit menjadi produk jadi seperti panel surya, dapat memberikan nilai tambah hingga ratusan kali lipat.

"Kalau ini kita kerjakan, yang namanya panel surya itu nilai tambahnya sampai 194 kali. Kenapa berpuluh-puluh tahun tidak kita lakukan? Memang mengindustrikan itu, pusing kita memang, tapi nilai tambah tadi 194 (kali)," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti perihal ekspor komoditas bijih timah. Indonesia merupakan negara pengekspor bijih timah nomor satu dan memiliki cadangan timah terbesar kedua di dunia. 

Di sisi lain, ujar Jokowi, Tiongkok menjadi negara pengimpor nomor satu di dunia untuk bahan mentah timah.

Sponsored

"Kalau kita ini buat yang namanya komponen-komponen PCB, ini nilai tambahnya bisa 69 kali. Kenapa nggak kita buat? Kenapa kita nggak ekspor? Dan yang dapat negara lain lagi," tuturnya.

Setelah nikel dan bijih bauksit, Jokowi menyebut, pihaknya bakal menyetop keran ekspor tembaga. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga industrialisasi dan hilirisasi komoditas tambang di dalam negeri.

Jokowi mengatakan, telah melakukan pengecekan kesiapan hilirisasi tembaga pada smelter di Nusa Tenggara Barat serta smelter milik PT Freeport. Kesiapan smelter tersebut sudah mencapai 50%, sehingga Jokowi mengaku berani menyetop ekspor tembaga.

"Ini nikel sudah stop (ekspor). Saya sampaikan lagi, di Desember kemarin bauksit stop di Juni (2023), sebentar lagi saya umumkan tembaga stop tahun ini," kata Jokowi.

Berita Lainnya
×
tekid