Kedepankan inklusifitas, Tokopedia ajak difabel mandiri
Tokopedia luncurkan aplikasi bantu disabilitas mandiri.
Penyandang disabilitas masih kerap dianggap tidak bisa hidup mandiri dan bergantung pada orang lain. Padahal, jika diberikan kesempatan, penyandang disabilitas juga mampu mandiri bahkan secara ekonomi.
Public Affairs Senior Lead Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan mengatakan, Tokopedia hadir menciptakan ekosistem yang inklusif menyasar semua kalangan termasuk penyandang difabel. Mulai dari UMKM lokal hingga penyandang disabilitas bisa menciptakan peluang dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi.
"Kami ingin berikan cara yang mudah dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan pengguna sehingga bisa fokus dalam mengembangkan bisnisnya," ucapnya dalam Alinea Forum berjudul Difabel Berdaya Jadi Pemasar, Bantu Pulihkan Perekonomian, Selasa (21/12).
Dengan mengedepankan inklusivitas, Tokopedia yakin bahwa setiap orang memiliki niat dalam berusaha dan menemukan peluang. Sehingga, berbagai kemudahan terus diupayakan agar bisa diberikan termasuk bagi teman-teman difabel.
Dia membeberkan, Tokopedia memberikan kemudahan bagi disabilitas netra melalui fitur voice over. Melalui fitur itu penyandang difabel netra bisa lebih mudah dalam menggunakan aplikasi Tokopedia.
"Jadi fitur voice over hadirkan suara sesuai tulisan dan teks di aplikasi, sehingga teman-teman difabel bisa dengarkan ulasan dan lain-lain," ujarnya.
Tidak hanya berhenti di situ, menurutnya, kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Tokopedia juga menyasar difabel. Kalangan difabel pun bisa mandiri secara sosial dan ekonomi.
"Sejak 2018 kami melakukan pemberdayaan teman-teman difabel ada pendampingan bisnis, bantuan alat produksi pelatihan e-commerce digerakkan teman-teman difabel di 8 provinsi," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ada yang perlu diubah dari pola berpikir masyarakat. Pola pikir yang dimaksud mengenai penyandang disabilitas yang mampu hidup mandiri.
"Kami hadirkan fasilitas platform, mindset tadi harus ditanamkan dan disupport," ujarnya.