sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kenaikan suku bunga The Fed akan berdampak pada ekonomi Indonesia

Inflasi pada Mei 2022 di AS mencapai 8,6% dan menjadi yang tertinggi selama 40 tahun belakangan ini.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Jumat, 17 Jun 2022 07:16 WIB
Kenaikan suku bunga The Fed akan berdampak pada ekonomi Indonesia

Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral Amerika secara resmi kembali menaikkan suku bunga pada Kamis (16/6) dini hari waktu Indonesia, sebesar 75 basis poin (bps) yakni menjadi di kisaran 1,5% hingga 1,75%.

Kenaikan suku bunga ini menjadi kenaikan paling agresif atau paling tinggi sejak 1994. Padahal sebelumnya, di awal Mei, Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan, hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps, dan tak mempertimbangkan untuk 75 bps. Langkah ini diambil untuk menekan laju inflasi di Amerika Serikat.

Dalam upaya menekan laju inflasi yang terus bergerak cepat, The Fed melihat kembali potensi kenaikan suku bunga hingga akhir tahun. Besaran tersebut ada di kisaran 3,4% yang sebelumnya pada Maret 2022 diproyeksikan sebesar 1,9%. Perlu diketahui, inflasi pada Mei 2022 di AS mencapai 8,6% dan menjadi yang tertinggi selama 40 tahun belakangan ini.

The Fed sendiri menargetkan untuk menurunkan level inflasi ke posisi 2%, maka tak heran jika upaya-upaya agresif semacam ini penting dilakukan.

“Jelas, kenaikan 75 basis poin hari ini adalah yang terbesar dan tidak biasa, dan saya tidak berharap langkah pergerakan sebesar ini menjadi sesuatu yang biasa,” kata Powell, dilansir dari CNBC International, Rabu (15/6).

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan memberikan tanggapan atas lonjakan suku bunga The Fed tersebut melalui akun twitter miliknya.

“Gelembung ekonomi akan segera meletus. Suku bunga The Fed naik 0,75% pada Rabu (15/6), meskipun terlambat,” tulisnya melalui @AnthonyBudiawan, Kamis (16/6).

Anthony menilai, kenaikan suku bunga ini terjadi untuk melawan stagflasi, sehingga dapat menyebabkan suku bunga yang akan terus merangkak naik hingga akhir tahun, serta tekanan bagi sektor keuangan dan ekonomi. Tak sampai di situ, Anthony juga memprediksikan Bank Indonesia (BI) akan merasakan dampaknya.

Sponsored

“Suku bunga the Fed naik tajam, suku bunga BI juga akan naik, membuat harga komoditas turun, pendapatan negara turun, defisit transaksi berjalan meningkat, kurs rupiah tertekan, gagal bayar kredit (NPL) meningkat, konsumsi dan investasi melambat,” imbuh Anthony.

Berita Lainnya
×
tekid