sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kisah sukses penerima Kartu Prakerja jadi inspirasi saat pandemi

Menurut Airlangga, hal ini merupakan bukti program berhasil meningkatkan kemampuan penerima.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Rabu, 16 Des 2020 22:45 WIB
Kisah sukses penerima Kartu Prakerja jadi inspirasi saat pandemi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, terharu dengan kisah sukses penerima Program Kartu Prakerja. Diharapkan dapat menginspirasi anak muda lain untuk tetap berkarya di tengah pandemi Covid-19. 

"Saya senang dan bangga mendengar kisah para penerima Kartu Prakerja yang datang dari Aceh hingga Jayapura, dari Nunukan hingga Rote ini. Kisah-kisah mereka ini menjadi bukti keberhasilan tujuan Program Kartu Prakerja dalam hal skilling, upskilling, dan reskilling," ujarnya saat menerima 11 perwakilan penerima Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia di  kantornya, Jakarta, Selasa (15/12). 

Ke-11 penerima itu merupakan representasi dari 5,6 juta penerima Kartu Prakerja di 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi se-Indonesia. Mereka terjaring dalam sebelas gelombang pendaftaran dari April-November 2020 dan diikuti 43 juta orang. 

Sebelas perwakilan penerima Kartu Prakerja yang datang ke Jakarta, yaitu Putri Puspita Lokanazea (Aceh), Ubaidillah (Banten), Eka Prayoga (Jawa Tengah), Feisal Pratama Mandala (Jawa Barat), Raden Fauziyah Maharani (DKI Jakarta), I Putu Agus Sanjaya Diputra (Bali), Stevenly Rio Loginsi (Sulawesi Utara), Edy Sukardi (Kalimantan Utara), Putri Dewi (Maluku Utara), Marni Yusinta Modok (Nusa Tenggara Timur), dan Verly Naomi Pelmelai (Papua).

Kehadiran ke-11 perwakilan itu dilengkapi Power Star, duo rapper dari NTT, Ambrosius Putranto Mau dan Emanuel Agung Bangsa. Keduanya menggubah lagu tema "Kartu Prakerja".

Program Kartu Prakerja mulanya dirancang untuk fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Namun, dimodifikasi menjadi semibantuan sosial dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

Airlangga juga mengapresiasi Tim Pelaksana dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja. Pangkalnya, ini merupakan capaian besar dalam suatu pelaksanaan program pemerintah, apalagi belum setahun berjalan.

"Capaian program Kartu Prakerja di Tahun 2020 harus terus dilanjutkan di tahun 2021. Kualitas pelaksanaan program dan pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Tentunya dengan tetap memperhatikan pemenuhan tata kelola program yang lebih baik," tuturnya.

Sponsored

Seorang penerima Kartu Prakerja, Stevenly Rio Loginsi, mengungkapkan, mulanya bekerja sebagai petugas keamanan di perusahaan swasta di Manado, Sulawesi Utara. Namun, kehilangan mata pencarian karena tempatnya bekerja tutup imbas pandemi.

"Saya hidup dari pesangon yang diberikan. Tapi kian hari kian bulan, uang makin menipis untuk mencukupi kebutuhan istri dan dua anak saya,” ungkapnya.
 
Suatu hari, dirinya mendapat informasi di media sosial tentang pembukaan gelombang ketiga Kartu Prakerja. Dia lolos menjadi penerima pada Mei 2020, lalu  mengikuti pelatihan bagaimana memasang iklan di Facebook dan Instagram melalui Sekolahmu.
 
Beberapa waktu kemudian, Rio mendengar informasi tentang perusahaan seluler mencari tenaga kerja. Pada saat wawancara, dirinya menyertakan sertifikat pelatihan yang diikutinya dari Program Prakerja. 

Dia kemudian diterima bekerja dengan posisi sebagai desainer untuk membuat aneka promosi perusahan.

"Saldo pelatihan sebesar Rp1 juta saya manfaatkan benar, termasuk kemudian mengambil pelatihan photoshop yang sangat berguna bagi pekerjaan saya," urainya.

Karirnya terus berkembang. Kantor barunya memberi promosi menjadi supervisor, membawahi beberapa staf lainnya.

“Saya terus mengasah keterampilan diri dengan memanfaatkan dana pelatihan yang ada. Saya pilih pelatihan 'Panen Orderan Melalui Internet' untuk mengoptimalkan pemasaran produk dari perusahaan. Cukup duduk di kantor, pembeli datang. Itulah gunanya pelatihan ini," paparnya.

Selain bertemu Airlangga, para alumni Kartu Prakerja dijadwalkan beraudiensi dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sekaligus Wakil Ketua Komite Cipta Kerja, Moeldoko serta mengunjungi mitra pembayaran maupun platform digital yang bekerja sama menyukseskan perjalanan tahun pertama program ini.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, menyatakan, pelaksanaan program tepat sasaran. 

“Survei Angkatan Kerja Nasional BPS pada Agustus 2020 menemukan, bahwa sebanyak 88,9% penerima Kartu Prakerja merasa bahwa program ini meningkatkan keterampilan kerja mereka," ujarnya.

Sedangkan survei evaluasi yang diadakan Manajeman Pelaksana Program Kartu Prakerja menyebutkan, 62% penerima belum pernah menerima pelatihan atau kursus dalam bentuk apa pun. Riset tersebut melibatkan lebih dari 4 juta responden.

Selain dana pelatihan sebesar Rp1 juta per orang, insentif senilai masing-masing Rp600.000 yang diberikan empat kali dalam empat bulan juga dianggap membantu penerima dalam situasi ekonomi seperti ini. 

"Sebanyak 95% penerima Kartu Prakerja menggunakan dana insentif untuk pembelian bahan pangan, 75% untuk kebutuhan listrik dan air, serta 71% untuk tambahan modal usaha. Ini fakta yang sangat menggembirakan," tandas Denni.

Berita Lainnya
×
tekid