sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Melestarikan ragam cokelat Indonesia yang sehat dan lezat lewat marketplace

Konsumsi dark chocolate bisa mematahkan stigma cokelat menyebabkan muka berjerawat, kegemukan, dan menimbulkan penyakit.

Kartika Runiasari
Kartika Runiasari Jumat, 20 Mei 2022 17:14 WIB
Melestarikan ragam cokelat Indonesia yang sehat dan lezat lewat marketplace

Seminggu pascalebaran, Candra Syahrir (32) terbaring di rumah sakit. Keluhan demam tinggi, muntah, dan sakit kepala hebat serta keringat dingin yang terus mengalir menimpa warga Tangerang Selatan ini. Dokter mendiagnosa pekerja swasta ini mengalami masalah pada lambung dan organ pencernaan atau kerap dikenal asam lambung/gastroesophageal reflux disease (GERD).

“Kata dokter habis lebaran banyak yang kena Gerd ini,” kata Candra saat berbincang dengan Alinea.id, Selasa (17/5) lalu.

Meski mengalami gangguan pencernaan, namun gejala yang paling dirasa ialah sakit kepala yang bahkan tidak mempan dengan obat paracetamol. Dokter bilang, kata dia, sakit kepala itu berasal dari gangguan lambung.

Ia mengaku tidak makan jenis makanan tertentu yang berlebihan. Namun memang, saat lebaran dan mudik, lelaki bertubuh besar ini mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kalori seperti opor ayam, ketupat, dan semur daging serta wisata kuliner di beberapa tempat.

Pola makan pascabulan puasa inilah yang justru membuatnya dirawat di rumah sakit untuk pertama kalinya. “Sampai sekarang sebenarnya masih pusing dan keringat dingin,” ujarnya yang mengaku belum pulih meski sudah tak lagi rawat inap di RS.

Pola makan tinggi kalori dan lemak memang jamak terjadi pada masa lebaran. 
dr Elvina Rachmi MGizi, SpGK selaku ahli gizi mencontohkan kue kering nastar saja misalnya, satu buahnya setara dengan separuh porsi nasi atau 75 kilo kalori (kkal). Belum lagi menu lebaran seperti opor ayam porsi 100 gram dengan 415 kkal, sambal goreng ati porsi 100 gram dengan 346 kkal, atau rendang daging 100 gram dengan 518 kkal.

“Ini enak semua, tapi kalorinya tinggi,” kata dia saat Virtual Media Gathering Tokopedia berjudul ‘Kategori Makanan dan Minuman Laris Manis, Tokopedia dan Ahli Gizi Bagi Tips Kembalikan Pola Makan Sehat Usai Lebaran’, Kamis (12/5).

Tokopedia dan ahli gizi bagikan tips pola makan sehat usai Lebaran, Kamis (12/5). Dokumentasi Tokopedia.

Sponsored

Elvina pun mencontohkan beberapa menu sehat saat lebaran misalnya nastar dengan selai kurma yang tinggi serat dan antioksidan. Bisa pula dengan meramu kue kering dari bahan oat yang tinggi serat. Sajikan pula salad buah di tengah menu lebaran yang tinggi serat dan mineral, puding buah dengan biji selasih serta menu yang mengandung kacang-kacangan.

Lebih lanjut, ia memaparkan kekhawatiran terkait pola hidup masyarakat Indonesia yang meningkatkan risiko penyakit degeneratif dan metabolik. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, proporsi aktivitas fisik yang kurang dari 150 menit per minggu pada masyarakat Indonesia berusia lebih dari 10 tahun meningkat dari semula 26,1% pada 2013 menjadi 33,5% pada 2018.

Kemudian, konsumsi buah dan sayur yang kurang pada masyarakat juga meningkat dari 93,5% pada 2013 menjadi 95,5% pada 2018. “Jadi 95% masyarakat Indonesia mengonsumsi sayur dan buah kurang dari lima porsi per hari,” sebutnya.

Kondisi ini diperkirakan makin diperparah di masa pandemi. Di mana masyarakat dipaksa untuk beraktivitas di rumah saja sehingga semakin kurang bergerak dan banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori. 

Elvina memaparkan, prevalensi penyakit degeneratif dan metabolik meningkat yakni penyakit jantung dari 1,5% pada 2013 menjadi 2,2% tahun 2018. Lalu diabetes melitus prevalensinya naik dari 1,5% jadi 2%, penyakit stroke dari 7% jadi 10,9%, dan hipertensi dari 25,8% jadi 34,1%.

“Jadi sekarang 1 dari 3 orang ada kecenderungan hipertensi,” singkat dia.

Bahkan, prevalensi obesitas juga meningkat dari 15,4% pada 2013 menjadi 21,4%. Padahal, kata dia, obesitas adalah ibu dari segala macam penyakit terutama penyakit degeneratif dan metabolik seperti jantung, hipertensi, kanker, gangguan liver, gangguan hormonal, dan lain-lain.

Hal ini disebabkan oleh kebiasan makan sesuka hati yang tinggi kalori dan rendah serat seperti junk food, tinggi garam, gula dan lemak jenuh seperti gorengan. Belum lagi kebiasaan merokok dan kurang makanan sayur buah. 

Elvina pun mengharapkan kesadaran masyarakat berpola hidup sehat bisa tumbuh. Pertama dengan rutin mengecek kesehatan, menghindari rokok dan asapnya, tidur cukup, tidak stres dan melatih kebiasaan sehat. 

“Berolahraga rutin dan pola makan baik dengan membatasi konsumsi minyak enggak lebih dari 5 sendok makan, gula enggak lebih dari 4 sendok makan, dan garam enggak lebih dari 1 sendok teh,” bebernya.

Plus, penuhi asupan makronutrien dari karbohidrat sempurna seperti nasi merah, kentang dengan kulit, oatmeal, dan mikronutrien dari sayur buah. “Kalau enggak biasa, mulai sedikit selipkan sayur di menu makan, buah, dan sedikit olahraga yang nantinya membentuk pola kebiasaan,” tuturnya.

Sehat dengan cokelat

Lebih lanjut, Elvina menyebutkan cokelat menjadi salah satu makanan sehat yang bisa dikonsumsi termasuk saat diet. Asalkan, yang dikonsumsi adalah cokelat hitam atau dark chocolate

“Cokelat sangat baik jadi pilihan karena tinggi antioksidan dibanding cokelat manis yang tinggi kalori,” ujarnya.

Produk dark chocolate dari Pipiltin Cocoa. Dokumentasi.

Terutama, tambah dia, dark chocolate dengan kandungan cokelat di atas 75% serta bahan tambahan seperti gula, butter, minyak nabati, susu full cream dan lain-lain yang lebih sedikit. “Sama seperti kopi, bukan salah cokelatnya tapi tambahan seperti susu full cream, butter, minyak nabati, dan gula ini yang bikin gemuk,” sebutnya. 

Salah satu produsen cokelat dengan kandungan cukup tinggi adalah Pipiltin Cocoa yang menawarkan produk dark chocolate dari cokelat enam daerah di Indonesia yakni Bali; Jawa Timur; Berau, Kalimantan Timur; Aceh; Flores, Nusa Tenggara timur (NTT); dan Papua Barat. Jenama yang dibangun kakak beradik Irvan Helmi dan Tissa Aunilla ini menjual beragam produk cokelat lewat platform Tokopedia.

Usaha yang dimulai sejak 2013 memiliki niat melestarikan berbagai cokelat di Indonesia. “Ada fakta keberagaman cokelat, Indonesia daerah asal penghasil cokelat spesifik yang paling beragam, enggak ada yang bisa menyaingi keberagaman cokelatnya,” kata Irvan.

Menurutnya, Indonesia sebelumnya menjadi produsen ketiga terbesar cokelat di dunia. Namun, fakta baru menyatakan Indonesia berada di posisi ke-6. “Kami fokus ke cokelat Indonesia supaya ada panggung. Tahun 2009-2013 cokelat Indonesia kayak enggak kedengeran, padahal cokelat yang katanya dari Swiss dan Belgia itu kebunnya di Indonesia,” tambah dia.

Pipiltin Cocoa sendiri unggul dalam originalitas di mana cokelat yang dihasilkan tinggi kadar cokelatnya yakni 65% ke atas. Tissa Aunilla menambahkan Pipiltin Cocoa terbuat asli dari biji cokelat. Alih-alih memproduksi cokelat compound, Pipiltin Cocoa menjual cokelat couverture yang memiliki lemak (butter) cokelat yang lebih tinggi dibanding compound chocolate.

“Kalau compound butter-nya diganti minyak nabati. Cokelat couverture di-press dari biji dan menghasilkan butter cokelat, titik lelehnya mendekati suhu tubuh manusia, kalau compound biasanya agak susah meleleh dan menempel di langit-langit mulut,” urainya.

Sejauh ini, Pipiltin Cocoa memproduksi dark chocolate bar, chocolate drink, liquid cocoa, hingga snack cokelat dari harga mulai Rp22.000 hingga hampers chocolate gift box seharga Rp130.000 sampai Rp900.000. 

Tissa mengaku perusahaan menjalankan prinsip company share valued (CSV) di mana pemberdayaan petani cokelat adalah kunci. “Kami beli dari petani langsung dengan harga yang layak, bekerja sama dengan 2.000 petani sampai saat ini,” ungkap Tissa.

Perusahaan juga menghubungkan hulu dan hilir industri cokelat. Di sektor hilir, Pipiltin Cocoa menyerap cokelat langsung dari petani untuk dibuat menjadi berbagai produk. Sementara di sisi hulu, setiap menyentuh target penjualan tertentu, Pipiltin Cocoa akan menyalurkan 1.000 pohon kembali ke petani. 

“Bibitnya kami dapat dari Pusat Penelitian Kakao dan Kopi Indonesia (ICCRI) yang berkualitas, bisa terlihat saat panen 2 sampai 3 tahun lagi,” tambah Irvan.

Kategori paling favorit

Pada momen Idulfitri lalu, Pipiltin Cocoa pun turut meraup kesuksesan penjualan. Irvan mengakui inovasi produk dan packaging menjadi poin penting untuk menarik lebih banyak pembeli. Termasuk dengan menawarkan paket hampers Pipiltin Cocoa.

“Kami kirim hingga Kalimantan, Jambi, Sumatera, Papua Barat. Selama Ramadan (penjualan) naik lebih dari 3 kali lipat dari biasa,” sebut Irvan.

Petani cokelat di Papua. Dokumentasi Pipiltin Cocoa.

Uniknya, meski Lebaran 2022 tidak lagi ada larangan mudik, namun penjualan online Pipiltin Cocoa tetap melonjak. Ia melihat ada euforia untuk memberikan kegembiraan melalui hampers sehingga tren penjualan online tetap naik.

Tissa pun menambahkan pihaknya terus berinovasi menciptakan produk dengan packaging menarik serta berkolaborasi. Tidak hanya dengan sesama pelaku food and beverage tetapi juga musisi, videografer, atau produk elektronik. Misalnya, hampers Pipiltin X Logitech Pop 3 box yang menjual cokelat dan produk mouse

Sejauh ini, kata Tissa, ada 55 jenis produk cokelat yang dijual di Tokopedia. “Yang laris choco drink dan Lebaran dan Natal hampers, isinya cokelat atau campuran,” ungkapnya yang juga berprofesi sebagai corporate lawyer ini. 

Ke depan, Tissa juga memandang tren cokelat origin akan makin berkembang. Pipiltin sendiri juga memasok cokelat untuk kafe dan restoran. 

Lebih lanjut, kategori makanan dan minuman adalah sektor yang paling laris selama ramadan atau bahkan selama pandemi Covid-19. Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menjelaskan pandemi mempercepat tren belanja secara online termasuk makanan dan minuman. 

Fashion, makanan dan minuman dan kebutuhan rumah tangga jadi 3 kategori paling laris di Tokopedia,” katanya.

Selama Ramadan-Idulfitri, Ekhel menyebutkan ada dua kampanye besar yang digelar yakni Tokopedia Ramadan Ekstra yang berlangsung dari 1 sampai 30 April dengan diskon hingga 90%, bebas ongkir, dan live shopping. “Ini tidak hanya jadi tradisi belanja tapi momen besar seller untuk menjangkau lebih banyak konsumen,” ungkapnya. 

Kampanye selanjutnya adalah Tokopedia Now, yang baru dirilis November 2021 lalu. Layanan ini menjamin kebutuhan pelanggan 24 jam dengan waktu antar maksimal 2 jam. Uniknya, di bulan puasa lalu terdapat transaksi cukup tinggi pada jam sahur yakni pukul 01.00 sampai 04.00 WIB dini hari.

“Temuan menarik dari segala macam menu sahur, mi instan menjadi favorit di Tokopedia Now,” ulasnya.

Foto Tokopedia.

Temuan lain, lanjutnya, adalah fitur Tokopedia Nyam dengan penjualan paling laris adalah makanan siap masak, kue kering, madu, dan kopi. Sementara kategori fashion mencatat penjualan terbanyak yakni kerudung, gamis dan peci. 

“Yang tidak kalah menarik penjualan perlengkapan ibadah meningkat tajam, naik 4 kali lipat dibanding rata-rata per bulan selama 2022,” tambahnya. 

Juga layanan pembelian tiket mudik dengan tujuan Surabaya, Denpasar, Medan dan Yogyakarta sebagai tujuan favorit. Pun demikian dengan fitur Kotak Amal Tokopedia yang berhasil menghimpun Rp15 miliar dari zakat, infak, sedekah, dan wakaf selama Ramadan lalu.

Tokopedia pun berkomitmen memberikan kesempatan yang merata bagi setiap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berjualan di Tokopedia. Misalnya dengan fitur Kumpulan Toko Pilihan (KTP). Teknologi geo-tagging membuat pencarian produk akan semakin dekat dengan lokasi konsumen.

“Sehingga yang diutamakan toko-toko terdekat. Juga, beberapa inovasi lainnya yang memberi panggung lebih seperti Tokopedia Nyam yang memungkinkan UMKM makanan minuman jangkau pembeli lebih dekat,” ujarnya.

Ilustrasi Alinea.id/M. T. Fadillah.

Berita Lainnya
×
tekid