sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Operasi pasar beras dilakukan hingga awal 2019

Guna mengantisipasi musim paceklik para petani di Oktober sampai awal 2019, Bulog akan menambah pasokan beras setiap harinya

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Kamis, 06 Sep 2018 14:51 WIB
Operasi pasar beras dilakukan hingga awal 2019

Pemerintah akan terus melakukan operasi pasar harga pangan, terutama beras hingga awal 2019. Hal itu dilakukan untuk mencegah kenaikan harga beras. Sekaligus memastikan menjaga inflasi.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi, mengungkapkan harga beras di pasar belum dikatakan mengkhawatirkan. "Tidak mengkhawatirkan. Di beberapa titik sudah mulai menurun. Tetapi Bulog tetap waspada dengan melakukan operasi pasar," jelas Tri Wahyudi kepada wartawan, Kamis (6/9) di Jakarta.

Berdasarkan data hargapangan.id, harga beras kualitas medium I berada dikisaran Rp9.200-13.950. Harga beras kualitas medium II berada dikisaran Rp8.850-14.000. Sementara pemerintah menetapkan HET beras medium seharga Rp9.450.

Guna mengantisipasi musim paceklik para petani di Oktober sampai awal 2019, Bulog akan menambah pasokan beras setiap harinya untuk melakukan operasi pasar. 

"Makanya sekarang kami antisipasi sejak awal. Jadi Bulog bisa mengelontorkan 15.000 ton per hari. Sekarang kan masih 2.000 ton per hari. Boleh dong pemerintah antisipasi" ungkap Tri. 

Sementara Menteri Perdagangan Enggartuasto Lukita menjelaskan harga beras merupakan salah satu komoditas yang berpengaruh terhadap lajunya inflasi.

"Beras adalah makanan utama dan itu jadi perhatian khusus," jelas Enggar usai melakukan rapat koordinasi pangan di Kemenko Perekonomian, Kamis (6/9). 

Enggar menjelaskan stock beras yang ada saat ini sekakarang sebanyak 2,2 juta ton, terdiri dari 820.000 ton beras dari petani dan 1,3 juta ton berasal dari impor. 

Sponsored

Darmin menegaskan tidak lagi melakukan impor beras, sebab surat penerbitan impor semuanya sudah dikeluarkan berdasarkan rapat koordinasi bersama Kemenko Perekonomian, Bulog, dan Kementerian BUMN. 

Berita Lainnya
×
tekid