sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah telah cairkan Rp16,95 triliun PMN kepada sejumlah BUMN

Sampai 10 November 2020 telah dilakukan realisasi PMN sebesar Rp16,95 triliun.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 16 Nov 2020 17:46 WIB
Pemerintah telah cairkan Rp16,95 triliun PMN kepada sejumlah BUMN

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmawarta mengatakan, realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) hingga 10 November 2020 telah mencapai Rp16,95 triliun.

“Sampai 10 November 2020 telah dilakukan realisasi PMN sebesar Rp16,95 triliun,” katanya dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (16/11).

Dana talangan tersebut telah diberikan kepada PT PLN (Persero) sebesar Rp5 triliun serta PT Permodalan Nasional Madani (PNM) (Persero) senilai Rp1 triliun.

“Untuk PNM ada dua batch, Rp1 triliun sudah dicairkan sementara Rp1,5 triliun sedang dalam proses. Insya Allah bulan ini bisa dicairkan,” ujarnya.

Kemudian, kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp3,5 triliun dari total Rp11 triliun, dan sisanya sebesar Rp7,5 triliun dan dicairkan pada Desember 2020.

“Realisasinya untuk Hutama Karya Rp3,5 triliun dan ini ada dua batch. Pertama dalam alokasi awal di APBN Rp3,5 triliun kemudian dalam PEN ditambahkan lagi Rp7,5 triliun,” ucapnya.

Selain itu juga telah dicairkan dana kepada PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (Persero) Rp1,75 triliun untuk mendukung pembangunan perumahan serta PT Geo Dipa Energi (Persero) sebesar Rp0,7 triliun untuk pengembangan Dieng II dan Patuha II.

“SMF ada Rp1,75 triliun. Memang tadinya lebih dari Rp2 triliun tetapi dalam rangka PEN kami koreksi jadi Rp1,75 triliun dan sudah dicairkan,” tuturnya.

Sponsored

Selanjutnya, kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) batch pertama Rp5 triliun untuk mendukung permodalan bisnis biasa dan Rp1 triliun untuk bisnis Nation Interest Account (NIA).

Lalu untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), terdiri dari dua batch, yaitu pertama adalah nontunai Rp268 miliar untuk konversi utang piutang negara menjadi saham tambahan modal pemerintah pada BPUI dan batch kedua Rp6 triliun tunai untuk support Jamkrindo dan Askrindo, yaitu penjaminan UMKM.

Terakhir untuk Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang hanya ada satu batch sebesar Rp500 miliar, baru akan dicairkan pada November ini.

Berita Lainnya
×
tekid