sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Jokowi tunjuk Rudiantara jadi Direktur Utama PLN 

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara ditunjuk jadi Direktur Utama PLN setelah melalui Tim Penilai Akhir (TPA).

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Senin, 25 Nov 2019 14:45 WIB
Presiden Jokowi tunjuk Rudiantara jadi Direktur Utama PLN 

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan hal tersebut saat ditanya mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Rudiantara.

TPA dilakukan untuk memilih direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tim ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mudah-mudahan segera dilantik, yang jelas saya sudah tanda tangan. Banyak perubahan di BUMN," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Jakarta, Senin (25/11). 

Rudiantara adalah Menkominfo periode 2014-2019 di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla. Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009.

Selama di PLN, ia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan, terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt. Setelahnya, ia mengundurkan diri.

"(TPA) sudah selesai. Bolanya di Menteri BUMN (Erick Thohir)," tambah Pramono.

Pramono mengatakan Presiden Joko Widodo sedang berkonsentrasi untuk memperbaiki kondisi perekonomian. Salah satu yang ingin segera diselesaikan adalah BUMN, sebab banyak perusahaan pelat merah yang memiliki fungsi strategis bagi negara. 

“Di antaranya yang sekarang sudah dilakukan Pertamina. Sebentar lagi PLN, kemudian Inalum, lalu perbankan Mandiri, BTN, dan beberapa bank lain," ungkap Pramono.

Sponsored

Lebih lanjut, Pramono mengungkapkan proses rekrutmen seseorang menjadi direksi terutama direktur utama maupun komisaris utama di BUMN itu melalui tim penilai akhir (TPA). Tim ini dipimpin Jokowi, sekretarisnya, Pramono, kemudian Erick Thohir, dan menteri terkait.

“Nah dalam proses itu, prosesnya panjang. Kami lihat berbagai faktor," tambah Pramono.

Pramono menilai nama-nama direksi BUMN sudah mempertimbangkan kebutuhan Indonesia saat ini. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid