sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sentimen global masih pengaruhi pergerakan rupiah

Sentimen global dipengaruhi dari strategi China melakukan devaluasi Yuan.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 30 Jul 2018 03:10 WIB
Sentimen global masih pengaruhi pergerakan rupiah

Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar pada pekan ini diperkirakan berada dikisaran Rp14.420-14.470. Sentimen global dan domestik masih menjadi katalis pergerakan nilai tukar Rupiah pada pekan ini. 

Analis dari Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, mengatakan, sentimen global dipengaruhi dari strategi China melakukan devaluasi Yuan. Hal itu bisa berakibat pada berlanjutnya ketidakpastian perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Meskipun China menuding Trump telah melakukan provokasi karena devaluasi Yuan bukan merupakan “kesengajaan” melainkan faktor perdagangan valas biasa. 

Jika eskalasi perang dagang dengan China memanas maka imbas kepada ekspor Indonesia pun akan terdampak, sehingga disemester kedua defisit perdagangan kembali terjadi. Barang China yang dijual lebih murah pun beresiko membanjiri pasar Indonesia, khususnya barang-barang konsumsi. Dari segi kebutuhan valas untuk impor akan terus meningkat di paruh kedua tahun ini. 

Selain itu data ekonomi AS yang pekan lalu dirilis cukup mengindikasikan tren pertumbuhan ekonomi kuartal II yang cukup positif yakni tumbuh 4,1%. Data positif ini melengkapi tren pengangguran di AS yang bergerak rendah di angka 3,8-4%. 

"Efeknya The Fed tidak akan ragu untuk menaikkan bunga acuan dua kali lagi pada tahun ini. Pengetatan moneter The Fed dikhawatirkan akan disusul oleh The European Central Bank (ECB) yang menghentikan quantitative easing-nya," ungkapnya kepada Alinea.id, Minggu (29/7).

Pada 2019, ECB dan beberapa bank sentral negara maju lainnya diprediksi mulai melakukan kenaikan bunga acuan secara bertahap. Dollar index pekan sempat menembus level 94,7 atau tertinggi sejak 5 hari yang lalu. 

Dollar index merupakan perbandingan tren kurs dollar AS terhadap 6 mata uang paling dominan lainnya. Imbasnya ke rupiah, capital reversal masih berpotensi terjadi bahkan hingga 2019. Investor asing menahan diri untuk masuk ke negara berkembang termasuk Indonesia, sehingga permintaan rupiah cenderung rendah. 

Sementara itu, untuk sentimen domestik rilis inflasi Juli oleh BPS berpengaruh terhadap ekspektasi pelaku pasar karena angka nya diprediksi rendah yakni berkisar 0,21-0,26%, atau tidak berbeda jauh dibanding Juli 2017 yakni 0,22%. 

Sponsored

Rendahnya inflasi merupakan faktor yang cukup anomali ditengah biaya impor meningkat akibat pelemahan kurs, kemudian ada kenaikan harga minyak mentah dunia. Jika ditelisik lebih jauh rendahnya inflasi bukanlah sebuah keberhasilan mengendalikan harga di sisi pasokan, melainkan karena inflasi dari sisi permintaan yang rendah.

"Ini menjadi alarm bagi pelaku pasar dimana daya beli kelas menengah kini mengalami penurunan dalam 1 tahun terakhir, sementara kelas atas menahan belanja," ungkapnya.

Data BPS per Maret 2018 menunjukkan, porsi pengeluaran kelompok 40% kelas menengah dalam 6 bulan terakhir mengalami penurunan sebesar 0,04%. Sektor yang bergerak di bidang konsumsi prospeknya masih bearish alias negatif.

Neraca perdagangan Juli diperkirakan  kembali mengalami defisit setelah sebelumnya pada Juni mencatatkan surplus. 

Selain itu, normalisasi aktivitas perdagangan ekspor-impor paska libur Lebaran dan efek proteksi dagang di negara tujuan ekspor berakibat defisit perdagangan semakin melebar. 

Hingga semester I-2018, tercatat defisit perdagangan mencapai US$ 1 miliar, kinerja perdagangan lebih buruk dibandingkan semester I-2017 yang mencatat surplus hingga US$ 7 miliar. Defisit perdagangan menunjukkan permintaan valas akan semakin meningkat untuk pemenuhan kebutuhan impor. 

Adapun pelaku pasar perlu mewaspadai jadwal cicilan dan pembayaran bunga rutin obligasi swasta maupun pemerintah. Meskipun faktor ini merupakan seasonal atau musiman tetapi tetap berpengaruh ke rupiah. 

"Pembayaran utang terutama utang luar negeri akan meningkatkan permintaan valas," jelasnya.

 

Berita Lainnya
×
tekid