sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani perkirakan pembiayaan utang bisa ditekan Rp290 triliun

Pembiayaan utang pada 2023 lebih rendah Rp289,9 triliun dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Satriani Ari Wulan
Satriani Ari Wulan Senin, 10 Jul 2023 19:43 WIB
Sri Mulyani perkirakan pembiayaan utang bisa ditekan Rp290 triliun

Pembiayaan utang pada 2023 lebih rendah Rp289,9 triliun dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp696,3 triliun. Pembiayaan utang diproyeksi berada di kisaran Rp406,4 triliun atau 23,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, nilai pembayaran tersebut turun 41,61% dari realisasi tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp696 triliun. Sampai akhir tahun, kata dia, penerimaan masih cukup kuat dan belanja terpenuhi semua.

"Kami memperkirakan pembiayaan utang akhir tahun bisa diturunkan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (10/7).

Sri menjelaskan, turunnya pembiayaan utang itu untuk mengantisipasi suku bunga dan risiko global yang naik. Oleh karena itu, Menkeu menyusun strategi menurunkan pembiayaan utang dan penerbitan utang. Agar Indonesia dalam posisi aman dan stabil.

Adapun realisasi pembiayaan utang pada semester I-2023 tercatat sebesar Rp166,5 triliun. Untuk penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), Kementerian Keuangan memperkirakan sebesar Rp350 triliun dari target Rp712,9 triliun. 

Nilai tersebut, jelas Sri, setara dengan 22,1% terhadap PDB. "Penerbitan SBN Rp350 triliun lebih rendah dari target APBN awal. Ini berarti kombinasi antara issuance utang yang makin rendah atau ditekan dan penggunaan SAL (saldo anggaran lebih)," jelas dia.

Realisasi penerbitan SBN hingga semester I-2023 tercatat sebesar Rp157,9 triliun, lebih rendah 15,4% dari realisasi penerbitan SBN pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp182,6 triliun.

Kementerian Keuangan memproyeksikan defisit APBN tahun 2023 berada di kisaran 2,28% persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp486,4 triliun. Proyeksi itu lebih rendah Rp111,8 triliun dari target sebesar Rp598,2 triliun atau 2,84% dari PDB.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid