sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkeu Sri Mulyani sebut situasi global masih sulit pada 2023

Dunia saat ini dihadapkan pada berbagai masalah serius, seperti krisi pangan dan energi, perubahan iklim, serta konflik geopolitik.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Kamis, 13 Okt 2022 08:47 WIB
Menkeu Sri Mulyani sebut situasi global masih sulit pada 2023

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengatakan, dunia saat ini dilanda permasalahan serius. Kondisi global sekarang, menurutnya, dihadapkan pada berbagai ancaman krisis dan beragam risiko, seperti inflasi yang meninggi, peningkatan krisis pangan dan energi, perubahan iklim, dan konflik geopolitik.

Katanya, invasi Rusia di Ukraina menyebabkan krisis pangan berkepanjangan, volatilitas harga energi yang tinggi, kebijakan restriktif, dan gangguan rantai pasok global. Meskipun harga pangan global membaik dan dibukanya kembali ekspor hijau, tetapi masih banyak masyarakat dunia yang kesulitan menjangkau bahan pangan.

"Sebagai konsekuensi pascapandemi Covid-19 dan goncangan bagi global karena adanya cuaca global, ini cenderung membuat harga pangan di dunia tetap tinggi," jelas Sri Mulyani dalam paparannya pada pertemuan ke-4 Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota G20 di Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (13/10).

Kondisi tersebut, sambung Sri Mulyani, juga mendorong volatilitas pasar pupuk global. Pandemi dan perang Rusia-Ukraina membuat harga energi meningkat, sehingga banyak negara defisit dan masalah keamanan stok energi.

"Tingginya harga energi telah berdampak pada banyak negara, terutama negara berkembang, khususnya negara pengimpor energi, menghadapi beban yang lebih tinggi," ungkapnya.

Aksi antisipasi moneter, dengan pengetatan kebijakan guna menekan inflasi, pun dilakukan lebih cepat dari prediksi. Dampaknya, banyak negara maju dan berkembang menaikkan suku bunga secara signifikan.

"Perang, naiknya harga komoditas, meningkatkan inflasi global dan naiknya suku bunga, serta pengetatan suku bunga meningkatan kesulitan bagi seluruh negara, baik negara berpendapatan rendah, menengah, bahkan negara maju sekalipun," tegasnya.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini juga banyak negara yang memiliki utang besar pascapandemi. Seluruh permasalahan ini memperburuk inflasi dan mengganggu stabilitas sosial. "Rumah tangga dengan kondisi ekonomi miskin dan rentan akhirnya pun mengalami penurunan taraf hidup."

Sponsored

Dia melanjutkan, seluruh kondisi tersebut membuat upaya banyak negara semakin sulit untuk pulih. Bahkan, situasi global diprediksi akan tetap sulit hingga 2023.

Sri Mulyani berharap, adanya Presidensi Indonesia di G20 menjadi momentum untuk bekerja sama menemukan solusi agar seluruh negara kembali pulih.

Berita Lainnya
×
tekid