sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Strategi bos baru Pertamina

Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati resmi diangkat sebagai bos baru holding BUMN Migas.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Kamis, 30 Agst 2018 03:59 WIB
Strategi bos baru Pertamina

Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati resmi diangkat sebagai bos baru holding BUMN Migas.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang baru saja dilantik mengaku siap untuk menyiapkan produk biodiesel 20% (B20) sebagai campuran pada bahan bakar minyak (BBM) per 1 September 2018.

Nicke menjelaskan, Pertamina bertanggung jawab untuk mencampurkan BBM dan B20 ke dalam suatu produk, untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Kalau di sisi itu, di mana ada tangki solar, di situlah kami siap blending. Tinggal bagaimana infrastruktur lainnya. Tapi, kalau kesiapan itu, kami siap jalankan bersama-sama. Semua akan best effort. Per 1 September, kami semua siap," kata Nicke di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (29/8). 

Selain itu, kata dia, untuk pasokan solar di SPBU setelah berlakunya B20, maka hanya campurannya saja yang ditambah menjadi 20%, menjadi B20. Sehingga, volume pasokannya tidak berubah. 

Kemudian, untuk non-Public Service Obligation (PSO), akan diwajibkan diubah dari B0, B5, B10, menjadi B20. Menurut dia, Pertamina mendorong untuk menciptakan kemandirian energi nasional.

"Kalau dari sisi hulu, supaya impor growth-nya menurun, di sisi kilang kami tingkatkan kapasitas supaya impor dari hasil kilang juga menurun. Kalau yang yang namanya mandiri, kita bisa menyediakan semuanya sendiri. Kemudian dari sisi hilirnya kami ciptakan energi BBM yang terjangkau, termasuk wilayah kerja baru," jelas Nicke. 

Sementara itu, Nicke menyebut Pertamina baru mendapat 60% pasokan hulu produksi dari Blok Rokan. Diharapkan, pasokan itu dapat meningkatkan porsi Pertamina di total produksi dari Wilayah Kerja (WK) yang baru. 

Sponsored

Selama ini, sambungnya, kendala yang ditemui oleh Pertamina adalah mengenai eksisting produksi. Pertamina harus meningkatkan dengan metode yang tidak konvensional dan juga mengeksplorasi di area-area baru. 

"Regulasi pemerintah sekarang menyaratkan, ketika kami dapat WK baru, kami wajib komitmen pasti. Itu adalah investasi yang harus dilakukan di open area, di luar WK yang ada. Itu yang mendorong Pertamina melakukan new discovery di wilayah lain," papar Nicke. 

Jika Indonesia ingin memiliki kemandirian energi secara nasional, sambungnya, dengan kata lain ingin seluruh gas atau minyak berasal dari domestik, maka perusahaan berpelat merah ini harus melakukan eksplorasi-eksplorasi baru di area lainnya. 

Berita Lainnya
×
tekid