sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Surat utang SBR005 laris diborong investor milenial

SBR005 telah terserap pasar dengan volume Rp4 triliun dengan investor 16.966 orang, yang separuhnya generasi milenial.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 01 Apr 2019 15:02 WIB
Surat utang SBR005 laris diborong investor milenial

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan savings bond ritel (SBR) seri kelima atau SBR005 telah terserap pasar dengan volume Rp4 triliun. Jumlah investor SBR005 mencapai 16.966 orang, dengan 50,61% atau 8.586 orang merupakan generasi milineal.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Loto S. Ginting mengungkapkan, SBR005 banyak diminati oleh investor berusia 19 tahun-39 tahun atau generasi milenial

"Hal ini sejalan dengan fitur dari SBR005 yang dipasarkan secara online yang bisa diakses dengan perangkat teknologi informasi atau gadget," kata Loto di Jakarta, Senin (1/4).

Menurut Loto, rata-rata generasi milenial membeli SBR005 melalui bank dan perusahaan efek sebanyak 768 investor dan sebanyak 822 melalui fintech.

Mengutip data Kemenkeu, jumlah investor terbanyak setelah generasi milenial berasal dari generasi X atau berusia 40 tahun-54 tahun dengan porsi 27,56% dari total investor. 

Generasi baby boomers (55 tahun-73 tahun) menempati posisi ketiga dengan porsi 19,96% dari jumlah investor.

Kemudian ada generasi tradisonalis (74 tahun-91 tahun) dengan kontribusi 1,8%l. Terakhir, generasi Z (<19 tahun) dengan kontribusi 0,07%.

Sebelumnya, Loto mengatakan, pemerintah memang mengincar generasi milenial untuk instrumen SBR005 ini.

Sponsored

Namun, bila dilihat dari volume, mayoritas pemesanan SBR005 sebesar 42,57% dilakukan oleh Generasi baby boomers. Kemudian 35,33% dari generasi X. 

Generasi milenial menyumbang 16,74% dari total volume SBR005. Sisanya dari generasi tradisionalis 5,25% dan generasi Z 0,11%.

Berdasarkan profesi, volume pemesanan SBR005 banyak dibeli oleh masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai wiraswasta sebesar 37,75%. 

Pegawai swasta 25,89%, ibu rumah tangga 13,32%, PNS, TNI dan Polri 6,53%, pensiunan 5,71% dan pelajar atau mahasiswa 1,9%. 

Selanjutnya, profesi profesional menyumbang 1,22% dan pegawai otoritas lembaga atau BUMN dan BUMD menyumbang 0,87% dari total volume investor. Sisanya berasal dari pekerja lainnya sebesar 6,92%.

"Tetapi, jika dilihat dari jumlah investornya, SBR005 banyak diminati oleh mereka yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebesar 37,59%," kata Loto.

Hasil penjualan SBR005 paling banyak dibeli oleh investor dari wilayah Indonesia Barat selain DKI Jakarta yang berkontribusi 45,34% dari total volume SBR005.

"Jika dilihat dari sisi gender, pembelian SBR005 banyak diminati oleh jenis kelamin laki-laki. Terlihat dari data yang menunjukkan 55,31% berasal dari jenis kelamin laki-laki dan sisanya 44,69% jenis kelamin perempuan," ucapnya.

Savings Bond Ritel (SBR) merupakan salah satu instrumen pembiayaan negara yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia.

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Selamat malam #rekansDJPPR,⁣ ⁣ Hari Senin, 28 Januari 2019 Pemerintah telah menetapkan hasil penjualan SBR005 sebesar Rp4.006.031.000.000 dengan jumlah investor 16.966 investor.⁣ ⁣ Pada penerbitan SBR005, sebanyak 12.961 investor merupakan investor yang baru pertama kali berinvestasi pada SBR. Nilai pemesanan SBR005 per investor juga semakin rendah dibandingkan dengan seri sebelumnya dengan rata-rata pemesanan sebesar Rp236 juta artinya semakin banyak investor ritel yang ikut berinvestasi.⁣ ⁣ Terima kasih atas kontribusi #rekans yang telah berpartisipasi sebagai #PahlawanNegara dengan berinvestasi pada SBR005.⁣ ⁣ #KiniUntukNanti⁣ #SBR005

A post shared by DJPPR Kementerian Keuangan RI (@djpprkemenkeu) on

 

Berita Lainnya
×
tekid