sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Surplus neraca dagang tak mampu bawa IHSG ke zona hijau

Pergerakan rupiah yang terdepresiasi pada Senin (15/3) ikut memberikan tekanan pada pergerakan IHSG.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 15 Mar 2021 16:22 WIB
Surplus neraca dagang tak mampu bawa IHSG ke zona hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,53% ke level 6.324 pada perdagangan Senin (15/3). Pelemahan didorong oleh sektor industri dasar yang turun 1,25% dan sektor infrastruktur yang turun 1,05%.

Tercatat sebanyak 21,5 miliar saham ditransaksikan, dengan nilai transaksi mencapai Rp11,1 triliun. Sebanyak 253 saham tercatat naik ke zona hijau dan 233 saham tercatat turun ke zona merah. 

Investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp160 miliar di seluruh pasar dan Rp130 miliar di pasar reguler. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM), dan PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi tiga saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler.

Riset penutupan Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen eksternal datang dari pergerakan pasar saham Asia yang cenderung berfluktuasi seiring dengan kenaikan yield dan rilis data fundamental dari China.

Sponsored

China melaporkan kenaikan jumlah pengangguran sebesar 5,5% secara tahunan atau year on year (yoy) pada Januari hingga Februari 2021, berbanding 5,2% pada Desember 2020. 

Sementara dari dalam negeri, rilis data neraca perdagangan yang mencatatkan surplus belum mampu mengantarkan IHSG ditutup pada zona hijau hari ini. 

"Pergerakan rupiah yang terdepresiasi hari ini ikut memberikan tekanan pada pergerakan IHSG. Kenaikan dari yield obligasi pemerintah AS (Amerika Serikat) menjadi kekhawatiran pelaku pasar dalam negeri," tulis Pilarmas Sekuritas.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid