close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi seorang wanita mengemis. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi seorang wanita mengemis. Foto Pixabay.
Bisnis
Jumat, 14 Agustus 2020 19:35

Pemerintah targetkan tingkat kemiskinan dan pengangguran 2021 single digit

Tingkat kemiskinan dan pengangguran naik akibat Covid-19.
swipe

Kementerian Keuangan mencatat jumlah penduduk miskin pada 2020 mengalami peningkatan sebanyak 1,63 juta orang akibat pandemi Covid-19, sehingga total penduduk miskin hingga 27 Mei 2020 mencapai 26,42 juta orang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan dengan pertambahan penduduk miskin tersebut, maka tingkat kemiskinan meningkat menjadi 9,78%, lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan 2019 yang di kisaran 9,41%.

"Memang kita mengalami situasi cukup berat dengan adanya Covid-19, di mana target kemiskinan terdampak yang menimbulkan kenaikan jumlah kemiskinan, tapi kami akan jaga pada level single digit," katanya dalam video conference RAPBN 2021, Jumat (14/8).

Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan pada 2021 dapat dijaga di kisaran 9,2% hingga 9,7%. "Target kemiskinan di 2021 sebesar 9,2%-9,7%. Kita pernah sampai 9,4% di 2019 sampai awal 2020 lalu, kemudian seatback 9,78% karena Covid-19 ini," ujarnya.

Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka hingga 27 Mei juga mengalami pertambahan sebesar 1,76 juta orang, setelah pada Februari lalu jumlah total penganguran mencapai 6,88 juta.

"Tingkat pengangguran sempat turun ke 4,99% pada Februari 2020, tapi telah bertambah sebanyak 1,76 juta orang karena Covid-19," ucapnya.

Untuk tingkat pengangguran pada 2021 ditargetkan dapat berada single digit dengan pertumbuhan terjaga di angka 7,7% hingga 9,1%.

"Karena Covid-19 terjadi penambahan masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengagguran. Kami akan kembalikan ke track 7,7% dan 9,1%," tuturnya.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus menjaga ketimpangan atau ratio gini yang sempat melebar di angka 0,381 di 2020 akibat Covid-19, menjadi kisaran 0,377 hingga 0,379 di 2021.

"Gini ratio akan kami jaga meski Covid-19 akan menimbulkan dampak terhadap pelebaran kesenjangan. Di mana, masyarakat yang punya akses infrastruktur diuntungkan, tapi daerah yang belum mendapatkan akses infrastruktur terasa sekali ketertinggalan dan keterbatasan karena Covid-19. Infrastruktur akan di-push dan ditingkatkan secara signifikan," tuturnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan