sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Token ASIX, ajang pembuktian token lokal bukan scam atau ponzi

Token ASIX milik selebritas Anang-Ashanty harus menjadi bukti aset kripto yang diperdagangkan bukan penipuan demi meraih kepercayaan publik.

Kartika Runiasari Qonita Azzahra
Kartika Runiasari | Qonita Azzahra Senin, 14 Feb 2022 16:51 WIB
Token ASIX, ajang pembuktian token lokal bukan scam atau ponzi

Pembajakan adalah musuh terbesar seniman. Itulah yang menjadi salah satu pertimbangan Musisi Anang Hermansyah berkenalan dengan teknologi blockchain yang mengusung desentralisasi. Prinsip yang membuat karya sulit ditiru ini mendorong Anang dan sang istri, Ashanty, turut meramaikan dunia cryptocurrency dengan merilis ASIX Token.

Aset kripto milik Anang dan keluarga ini bekerja sama dengan MC Basyar. Token ini dibangun menggunakan teknologi Blockchain Binance, lebih tepatnya PancakeSwap yang rilis pada 27 Januari 2022 lalu.

“Kenapa kami lari ke blockchain, dasarnya adalah desentralisasi tersebut kan, yang menjadi menarik enggak ada perantara lagi di antara pertukaran-pertukaran tersebut,” kata Anang saat berbincang dengan Alinea.id, Sabtu (12/2).

Namun, baru hitungan hari, token ASIX meramaikan jagat Twitter pada Kamis (10/2) lalu karena sempat ‘disenggol’ Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Token ASIX disebut belum berizin dan tidak termasuk dalam 229 aset kripto yang boleh diperdagangkan dalam transaksi aset kripto oleh Bappebti.

Tagar Token ASIX pun sempat trending di Twitter dan diwarnai komentar negatif netizen. Sebagai instrumen yang baru saja dikenal di tanah air, token kripto memang dikenal fluktuatif. 

Harga Token ASIX yang merosot sontak menimbulkan kepanikan beberapa investor anyarnya menyusul dana mereka yang menyusut. Selang sehari, Bappebti langsung mengklarifikasi unggahannya di media sosial berlambang burung biru ini.

“Intinya di Twitter kemarin istilahnya kami kan ada berbagai admin yang melaksanakan. Mungkin admin ini melihatnya dalam hal ini dari sisi ASIX ini belum didaftarkan berdasarkan Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020," kata Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya, Jumat (11/2).

Harga ASIX Token pun kembali melambung di harga Rp0,08899 pada perdagangan Senin (14/2) sore. Anang Hermansyah pun mengaku tidak ambil pusing dengan hate comment yang menyeruak di sosial media terkait token kripto miliknya.

Sponsored

Yang pasti, Anang bilang, pihaknya akan terus mengembangkan ASIX Token bersama dengan ekosistem metaverse yang juga akan digarapnya. Bersama dengan tim, Anang saat ini juga membangun Nusantaraverse, metaverse yang dia bilang seperti miniatur Indonesia. Anang juga membangun marketplace Non Fungible Token (NFT) bernama Pasar NFT.

“Pasar NFT maksudnya adalah pasar bagaimana lagu (ada) di situ, film, fotografi disitu itu yang mau saya utamakan. Ada aset yang akan digelar di Pasar NFT,” beber bapak empat anak ini.

Ilustrasi Unsplash.com.

Di dalam marketplace tersebut, ia membangun produk-produk NFT yang terkait dengan gim, mainan tradisional hingga karya proses kreatif lainnya termasuk lagu. Bahkan, NFT gambar digital dirinya di marketplace NFT, Opensea nantinya juga akan dijual di Pasar NFT.

“Jadi nanti enggak dijual di Opensea lagi,” sebutnya.

Ia menargetkan Maret mendatang, Pasar NFT bisa mulai dirilis ke publik. Proyek-proyek inilah yang akan ‘dijualnya’ kepada calon investor sebagai aset di balik pembelian Token ASIX. Karenanya, bersama dengan tim, Anang gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada komunitasnya yang ia bangun untuk membesarkan metaverse miliknya.

Saat ini, ia mengaku dalam 24 jam bisa melakukan edukasi kepada minimal 500 orang calon investor. Ini belum termasuk grup jejaring pesan WhatsApp yang mencapai 9.000 anggota, grup edukasi 4000 anggota, dan grup komunitas ASIX Token yang mencapai 30.000-an anggota.

 

 

Setelah selesai menjalankan tugasnya sebagai juri dalam ajang X Factor Indonesia, Anang juga akan keliling Indonesia yang dimulai dari pulau Jawa. Tujuannya, mengenalkan proyek Nusantaraverse ke seluruh tanah air.

“Edukasi mengenai apa itu Asix Token? Apa proyek yang akan related kesana? Ini yang akan kami jelaskan ke publik, selain memang bagaimana cara membeli Asix Token tersebut,” tambahnya.

Untuk diketahui, pedagang aset kripto harus terlebih dulu mendaftarkan komoditasnya itu ke Bappebti. Setelahnya, untuk dapat diperdagangkan di bursa kripto nasional, aset kripto suatu perusahaan harus masuk ke dalam 500 besar token bernilai tinggi, menurut coin market cap international. Selain juga sudah bisa diperdagangkan melalui Indodax, salah satu platform niaga-el aset-aset digital yang ada di bawah Bappebti.

Anang menjelaskan saat ini perjalanan ASIX Token juga selangkah lebih maju dengan adanya kesepakatan pihaknya dengan Indodax. Artinya, kripto lokal ini bisa mewujudkan cita-citanya untuk diperdagangkan di negeri sendiri.

“Indodax memiliki pengetahuan lebih jauh bagaimana menilai sebuah token, kepercayaannya dan seterusnya. Kalau tidak, dia sebagai exchange terbesar Indonesia reputasinya dipertaruhkan,” ujarnya.

Pencipta lagu Aku Lelakimu ini pun optimistis ASIX Token bisa meramaikan dunia kripto bersama dengan ribuan token global dan ratusan token lokal. Namun yang pasti, pihaknya akan transparan kepada publik terkait laporan keuangan perkembangan bisnisnya.

“Karena ini kan dana publik,” singgungnya.

Perlu hati-hati

Menanggapi kisruh ASIX Token beberapa hari lalu, Direktur Utama PT TRFX Garuda Berjangka atau Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, langkah Anang dalam meluncurkan dan memperdagangkan ASIX Token dapat dikatakan cukup gegabah. Apalagi, tak hanya sebagai publik figur, Anang juga seorang politikus.

Ia menilai seharusnya Anang tahu persis, jika ingin memperdagangkan aset kripto, dirinya harus terlebih dulu memenuhi syarat dari Bappebti. Misalnya, menyediakan modal disetor minimal Rp50 miliar hingga telah mendaftarkan perusahaan aset kriptonya ke Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).

Bahkan, di beleid teranyar, yakni Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggara Perdagangan Pasar Fisik di Bursa Berjangka, ada empat syarat yang harus dipenuhi oleh calon pedagang kripto. Pertama, memiliki modal disetor paling sedikit Rp80 miliar. Kedua, mempertahankan ekuitas paling sedikit sebesar 80% dari modal yang disetor.

Kemudian, perusahaan juga harus memiliki struktur organisasi minimal Divisi Informasi Teknologi, Divisi Audit, Divisi Legal, Divisi Pengaduan Pelanggan Aset Kripto, Divisi Client Support, Divisi Accounting dan Finance. Juga, wajib memiliki sistem dan atau sarana perdagangan online yang dipergunakan untuk memfasilitasi penyelenggaraan perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto yang terhubung dengan Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka.

Tidak cukup sampai di situ, Ibrahim juga menilai bahwa Anang telah melakukan kesalahan fatal saat meluncurkan ASIX Token. Pasalnya, ia tidak mengatakan secara jelas kepada masyarakat atau dalam hal ini adalah calon nasabah bahwa pada dasarnya aset kripto merupakan investasi yang sangat fluktuatif.

Artinya, selain berpeluang mendapatkan untung, investor juga akan sangat mungkin merugi.

Ilustrasi trading aset kripto. Foto Unsplash.com.

“Setelah adanya informasi diilegalkan sama Bappebti, (harga) tokennya kan jatuh. Setelah jatuh itu, baru lah Ashanty bicara bahwa kalau di bisnis di token itu kan ada untung, ada rugi. Tapi sebelumnya tidak pernah membahas itu,” jelasnya, kepada Alinea.id, Minggu (13/2).

Padahal, status Anang dan Ashanty sebagai publik figur sudah dikenal dan banyak digemari masyarakat terutama di kalangan ibu-ibu. Ditambah lagi, rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia, jelas saja mendorong ASIX Token banyak dicari. 

CEO IDM Co-op MC Basyar selaku developer token ASIX bilang, saat presale yang dilakukan pada Rabu (26/1) malam saja, server tempat penjualan ASIX Token sempat mengalami gangguan (down). Hal ini lantaran banyaknya investor yang hendak membeli aset kripto besutan orang tua Aurel Hermansyah ini.

“Saat presale, ASIX Token disiapkan kuota awal sekitar 3.000 wallet sudah masuk white list. Tapi ternyata ada sekitar 500.000 wallet yang ingin ikut beli di luar dari 3.000 wallet yang masuk white list,” katanya beberapa waktu lalu.

Namun, meski dilirik banyak investor, ASIX Token tetap tidak bisa menghindari risiko penurunan harga dan volume. Seperti sesaat setelah diulas sebagai salah satu token yang belum berizin pada cuitan akun Bappebti, aset kripto tersebut langsung terjun bebas dan berada di zona merah pada Kamis (10/2) lalu.

Mengutip coinmarketcap, pada hari itu token ASIX sempat berada di US$0.00000353 atau turun 36,56%. Melihat data perdagangan di laman tersebut, harga ASIX Token tampak terjun bebas sekitar pukul 15.10 WIB. Dari harga tertinggi terakhir di US$0,000005378 pada pukul 14.25 WIB ke US$0,000002967 pada 15.10 WIB. Posisi itu adalah posisi terendah yang dicatatkan ASIX Token pada Kamis kemarin.

Meski dijual dengan harga rendah, Ibrahim menilai bahwa kerugian tetaplah kerugian. "Walaupun mereka (investor-red) naruh modal kecil saja. Karena harganya jatuh, ini kalau turun terus bisa rugi semua. Apalagi ini sudah enggak bisa diuangkan lagi," katanya.

Karena itu, jalan satu-satunya yang harus ditempuh oleh Anang-Ashanty adalah menenangkan kepanikan para investor dengan mediasi. Selain itu, juga harus mempercepat pengurusan perizinan perdagangan token ASIX.

“Butuh waktu sekitar tiga bulan, paling cepat. Itu pun kalau sudah memenuhi syarat modal disetor Rp50 miliar sama terdaftar di Kominfo. Kalau belum, bisa setahun,” imbuh Ibrahim.

Namun, terlepas dari fenomena pelarangan perdagangannya, token ASIX sebenarnya mempunyai peluang cukup besar untuk berkembang di dalam negeri. Pun dengan token-token atau aset kripto lokal lainnya mengingat banyaknya penduduk Indonesia. Belum lagi, tren investasi kripto, blockchain, NFT, metaverse, atau aset digital lainnya kian booming pasca Ghazali Effect.

Perkuat edukasi

Sementara itu, Pengamat Blockchain Vinsensius Sitepu mengatakan dalam kasus token ASIX, Anang harus menaikkan sentimen investor terlebih dulu. Caranya, dengan merilis produk dari ekosistem metaverse yang menjadi tujuan di balik pemasaran token ASIX.

Namun, sejauh ini belum ada kepastian kapan keduanya akan dirilis kepada masyarakat. “Ini harus jelas, apa produknya? Kapan dirilisnya? Kan kalau sekarang hanya ada tokennya saja. ini sama saja kayak membeli kripto dalam karung, investor enggak tahu produknya apa,” ujarnya, saat dihubungi Alinea.id, Minggu (13/2).

Pemimpin Redaksi Blokchainmedia.id ini juga menyarankan agar Anang ataupun pedangan aset kripto lainnya untuk membuat produk yang unik. Sebab, jika hanya membuat metaverse, gim online dan token kripto, hal ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain.

Sebut saja Decentraland yang sudah lebih senior di bidang metaverse, atau Intel, Microsoft hingga Samsung yang juga baru saja merilis dunia virtual atau gim online dengan reward koin kripto. Selain itu, jika memang ingin membuat gim online, setidaknya sudah harus ada gim percontohan yang sudah dirilis dan bisa dimainkan oleh masyarakat. 

“Kayak yang versi alpha atau betha. Jadi orang itu sudah bisa merasakan sedikit,” lanjutnya.

Di saat yang sama, Anang juga harus menjaga agar kepercayaan investor terhadap token lokal bisa membaik kembali. Sebab, selama ini banyak penipuan dengan skema ponzi yang menggunakan aset kripto sebagai iming-iming di awal.

Karenanya, Vinsensius menilai, penting bagi Anang-Ashanty untuk mengawasi dengan ketat developer yang membuat metaverse atau gim online ASIX. Sehingga, tidak akan ada developer atau pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ‘menarik karpet’. Apalagi, dalam kasus ASIX, dana pengembangan metaverse dan gim online, menurutnya, didapatkan dari penjualan token.

“Jadi developer-nya tidak melarikan uang atau pengumpulan dana publik lewat penjualan token ini. Jadi ini sebenarnya untuk menunjukkan juga kalau token lokal itu bisa dipercaya,” tegasnya.
 

Ilustrasi Alinea.id/Debbie.

 

Berita Lainnya
×
tekid