sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tekan kematian ibu dan anak, Pemkab Gowa optimalkan Rumah Tunggu Kelahiran Plus

Diperlukan inovasi dan komitmen bersama dalam menggerakkan masyarakat agar lebih peduli pada kesehatan ibu dan bayi.

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Senin, 20 Jun 2022 13:26 WIB
Tekan kematian ibu dan anak, Pemkab Gowa optimalkan Rumah Tunggu Kelahiran Plus

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan mengoptimalkan peran Rumah Tunggu Kelahiran Plus atau RTK+ sebagai upaya menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI-AKB). Sekretaris Daerah (Sekda) Gowa, Kamsina mengatakan, diperlukan inovasi dan komitmen bersama dalam menggerakkan masyarakat agar lebih peduli pada kesehatan ibu dan bayi.

“Inilah yang membutuhkan peran serta dan dukungan dari semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun pihak lainnya. Salah satunya dengan mendirikan Rumah Tunggu Kelahiran Plus (RTK+) yang telah diresmikan baru-baru ini,” kata Kamsina, dikutip Senin (20/6).

Melansir gowakab.go.id, Bupati Gowa, Adna Purichta Ichsan menjelaskan, RTK+ dibangun untuk memastikan bahwa ibu hamil berada dalam jarak yang terjangkau dengan fasilitas kesehatan. Upaya ini dilakukan agar ibu hamil memperoleh pertolongan dan perawatan yang aman dalam situasi gawat darurat, terutama bagi ibu hamil berisiko tinggi.

“Melalui RTK+ yang dilengkapi tenaga kesehatan terlatih dan terhubung dengan fasilitas kesehatan, maka kemungkinan tanda-tanda bahaya dapat dideteksi secara dini dan ibu hamil yang aksesnya jauh dari fasilitas kesehatan tidak perlu menemukan perjalanan yang jauh untuk mendapatkan pelayanan yang tepat,” tutur Adnan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan menyampaikan, menurunkan AKI-AKB adalah hal yang krusial dan saling terkait, karena kelangsungan hidup serta ketercukupan gizi bayi sangat bergantung pada kesejahteraan ibu.

"Untuk membentuk generasi emas di Kabupaten Gowa, diperlukan adanya kolaborasi yang masif terkait kesejahteraan ibu dan bayi utamanya mengenai kesadaran untuk memeriksakan kehamilan bagi ibu hamil. Selain itu perhatian terhadap sistem rujukan di fasilitas pelayanan kesehatan juga harus menjadi prioritas agar jika terjadi kegawatdaruratan janin, ibu hamil dapat segera tertangani," ujarnya.

Menurut Priska, fasilitas RTK+ dapat difungsikan secara optimal baik melalui pendampingan dari tenaga kesehatan maupun inovasi antar jemput selamat bagi ibu-ibu yang memerlukan pelayanan rujukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi tingkatannya.

“Kinerja tenaga kesehatan harus terencana dengan baik, sehingga penilaiannya nanti dapat terukur dan memberikan dampak signifikan demi mempercepat penurunan AKI-AKB ke depannya," pungkasnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid