Adaptasikan UMKM dengan globalisasi, Pemprov Kaltim latih digitalisasi pemasaran

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai mengenalkan globaliasi kepada UMKM lokal dengan menggelar Pelatihan Pemasaran Online di UPTD Pelatihan Koperasi, Selasa (9/10). Pelatihan ini sebagai bentuk adaptasi pemasaran yang mulai bergesar akibat keterbatasan tatap muka imbas Covid-19.

Kepala UPTD Pelatihan Koperasi Disperindagkop dan UKM Kaltim, Zainuddin Panani mengatakan, pelatihan ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi pelaku usaha untuk tidak hanya terpaku pada model pemasaran konvensional, melainkan juga harus siap beralih ke pemasaran berbasis digital.

“Ada pengaruh signifikan antara variable inovasi teknologi terhadap keunggulan bersaing dan inovasi teknologi dalam pemasaran dengan memanfaatkan internet. Jika dahulu model interaksi bisnis tradisional bersifat face to face maka saat ini model interaksi itu telah berkembang ke arah interaksi modern berbasis elektronik,” kata Panani di sela-sela pelatihan.

Zainuddin menguraikan, tujuan pentingnya pelatihan ini ada beberapa. Pertama, agar pelaku UMKM mampu memanfaatkan perangkat digital dalam melakukan pemasaran produk usahanya dengan cara yang sederhana, mudah dan murah.

Kedua, membantu UMKM untuk dapat menjangkau area yang luas, menyapa banyak orang dalam sekali klik dan sangat murah dengan pemasaran melalui perangkat digital dibandingkan pemasaran konvensional (tatap muka).

“Membuka gerbang pemasaran bagi UKM dan UMKM ke jagat online agar produk asli Kaltim mampu bersaing di pasar global,” tambahnya.

Lebih lanjut Zainuddin mengatakan, pihaknya terus memberikan perhatian agar pelaku UMKM bisa bertahan dan terus berkembang di era globalisasi. Apalagi, UMKM memiliki peran yang sangat strategis bagi perekonomian nasional karena menjadi salah satu sektor ekonomi yang berkontribusi besar bagi pembentukan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).

“Inovasi teknologi dalam pemasaran dengan memanfaatkan internet berupa digital marketing atau internet marketing merupakan paradigma yang harus dipahami dalam bisnis saat sekarang ini, selain model konvensional,” pungkasnya.