Banjir India: 370 orang tewas dan lebih dari 1 juta mengungsi

Otoritas kesehatan India mulai mempersiapkan pertahanan terhadap penyebaran penyakit di Kerala yang dilanda banjir. Pada hari Senin (20/8), jumlah korban tewas di negara bagian itu telah mencapai 370 orang, sementara mereka yang mengungsi menembus angka satu juta jiwa.

Hujan yang tak henti-hentinya sejak 8 Agustus telah menyebabkan banjir terburuk yang dialami wilayah tersebut dalam satu abad dan memicu tanah longsor.

Puluhan orang hilang dan ratusan ribu berlindung di ribuan kamp bantuan darurat, kata pejabat negara.

"Tantangan terbesar segera adalah membersihkan rumah-rumah yang terkena banjir, rehabilitasi, dan pencegahan penyakit yang terbawa air," kata Mahesh P, seorang perwira tingkat desa dari Rayamangalam, sekitar 45 km dari Kochi.

Hujan ringan sampai sedang diperkirakan akan jatuh di seluruh wilayah Kerala pada hari Senin, sedikit membantu tim penyelamat, yang telah berjuang melawan meningkatnya air dan tanah longsor untuk mencapai puluhan ribu penduduk desa yang terdampar.

Curah hujan di Kerala selama musim hujan Juni-September dilaporkan 40% lebih tinggi dari biasanya. Hujan deras dalam 10 hari terakhir memaksa pihak berwenang untuk melepaskan air dari lusinan bendungan yang penuh dengan bahaya.

Mengendalikan penyebaran penyakit

Anil Vasudevan, yang menangani manajemen bencana di Kementerian Kesehatan Kerala, mengatakan negara sedang mempersiapkan untuk memerangi setiap wabah penyakit di kamp-kamp bantuan dan obat-obatan pencegahan sedang didistribusikan.

Mahesh mengatakan warga desa telah berkumpul bersama untuk menyelamatkan orang dan mencegah bencana yang lebih besar.

"Sebagian besar upaya penyelamatan dilakukan warga biasa. Tentara, angkatan laut, pemerintah setempat membantu mereka," kata Mahesh.

"Banjir telah mengikat orang-orang yang belum pernah ada sebelumnya, dengan orang-orang berbagi apa pun yang mereka miliki."

Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan mengatakan tidak ada kekurangan makanan di negara bagian itu karena para pedagang telah menimbun persediaan sebagai persiapan menghadapi Onam, festival panen yang jatuh pada 25 Agustus.

Semua perayaan resmi sehubungan dengan festival panen Hindu telah dibatalkan.

Sumber: Al Jazeera