107 anggota kibbutz Be'eri Israel laporkan meninggal

Lebih dari 100 anggota pertanian kolektif (kibbutz) di selatan Israel, Be'eri, dilaporkan meninggal dunia akibat serangan militan Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10) pagi. Warga yang selamat pun mengungsi.

"Kami pikir, kami akan memerlukan lebih banyak ruangan [untuk menampung pengungsi]," kata juru bicara IDF, Letnan Kolonel Richard Hecht.

Kibbutz populer pada awal Israel berdiri, 1948. Berdasarkan data Jewish Agency for Israel, ada sekitar 250 kibbutz di seluruh Israel dengan anggota mencapai 125.000 jiwa. 

Be'eri, yang beranggotakan 1.000 orang dan lokasinya dekat Gaza, menjadi salah satu tempat pertama yang diserang dan yang paling parah terdampak. Pangkalnya, warga sipil setempat, menurut otoritas Israel dan video yang diperoleh CNN, tewas dan dijadikan tawanan.

Pasukan Hamas dengan bersenjata berat tiba di Be'eri menggunakan sepeda motor, sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Setengah jam berselang, mereka menembus tembok perbatasan Gaza-Israel, yang biasa dijaga ketat.

Dalam video tersebut, anggota Hamas sempat mengeluarkan 3 jenazah dari mobil. Kendaraan tersebut lalu dicuri dan mereka bergerak ke arah utara.

Video ini, yang bersumber dari rekaman kamera pengawas (CCTV) di Be'eri, kali pertama muncul di Telegram. Berdasarkan analisis CNN, lokasinya berada di persimpangan timur laut kibbutz tersebut.

Video lainnya menunjukkan militan bersenjata menawan 5 sipil Israel. Sebanyak 4 jenazah, berdasarkan rekaman lain yang diverifikasi CNN, terlihat terbaring di tanah di lokasi kejadian.

Warga yang ketakutan bercerita kepada Channel 12 Israel, milisi Hamas mendatang setiap rumah penduduk. Setidaknya didapati 107 jenazah usai serangan tersebut.

Mayoritas di antaranya adalah penduduk lokal Be'eri. Beberapa korban lainnya, ungkap juru bicara SAR kepada CNN, anggota pasukan keamanan Israel.

Serangan ke Be'eri terjadi pada waktu bersamaan ketika militan Hamas menyerang festival musik Nova. Lebih dari 260 orang meninggal dunia di tempat kejadian dan lainnya ditawan hingga dibawa ke Gaza. 

Sejumlah kota dan permukiman lainnya yang berdekatan dengan Gaza juga menjadi sasaran dalam gelombang pertama serangan Hamas, seperti Ofakim, Sderot, Yad Mordechai, Kfar Aza, Yated, dan Kissufim. Otoritas Israel memperkirakan sebanyak 1.000 militan Hamas menembus perbatasan dari Gaza.

Hingga kini, setidaknya 900 orang tewas di Israel dan ribuan lainnya terluka. Pada Senin (9/10), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, jumlah kematian di wilayahnya mencapai 687 orang, termasuk 140 anak-anak. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat karena Israel memutus pasokan listrik, makanan, air, dan bahan bakar. (CNN)