2 alasan ASEAN perlu sepakat soal Indo-Pasifik

Pengadopsian ASEAN Outlook on Indo-Pacific oleh para pemimpin negara ASEAN menjadi catatan penting bagi KTT ke-34 ASEAN pada 20-23 Juni di Bangkok, Thailand.

Dokumen yang telah didiskusikan selama lebih dari satu tahun itu berisi konsep dan kesepakatan bersama ASEAN mengenai Indo-Pasifik.

Menurut Plt. Direktur Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Michael Tene terdapat dua alasan mengapa ASEAN memerlukan konsep bersama terkait Indo-Pasifik. Pertama merupakan faktor geografis.

"Samudra Pasifik dan Samudra Hindia adalah dua wilayah paling dinamis di dunia. Yang perlu disadari adalah Asia Tenggara berada di tengah-tengah wilayah tersebut," jelas Michael dalam diskusi "Talking ASEAN" di Habibie Center, Jakarta, Kamis (4/7).

Karena berada di tengah-tengah dua samudra itu, Michael menyatakan bahwa apa pun yang terjadi di kedua wilayah itu akan berdampak kepada Asia Tenggara dan ASEAN.

"Entah ada hal yang baik atau buruk, kita akan terkena dampaknya karena terjebak di tengah," ungkapnya.

Melalui ASEAN Outlook on Indo-Pacific, organisasi multilateral itu mencoba menyuarakan pendapat mereka mengenai perkembangan dan nilai-nilai yang perlu diperjuangkan di kawasan.

Kedua, Michael menerang bahwa kesepakatan ASEAN terkait Indo-Pasifik juga menyediakan kerangka kerja terkait interaksi ASEAN dengan para mitra eksternal yang berada di kawasan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

"Dokumen itu dapat membantu seluruh pihak yang terlibat untuk berfokus kepada kepentingan bersama dan menentukan cara terbaik untuk menangani perbedaan," jelasnya.

Michael yakin ASEAN Outlook on Indo-Pacific dapat memperkuat kerja sama ASEAN dengan negara yang berada di sekitar dua samudra tersebut.