sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ahli minta waspadai penyebaran cacar monyet lewat limbah medis

Cacar monyet saat ini semakin merebak di Eropa, WHO melaporkan 550 kasus terkonfirmasi.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Jumat, 03 Jun 2022 06:49 WIB
Ahli minta waspadai penyebaran cacar monyet lewat limbah medis

Para ilmuwan bingung apa yang menyebabkan kasus cacar monyet semakin merebak. Kasus cacar monyet sebagian besar merebak di Eropa, meski sakit itu awalnya menjadi biasa di wilayah Afrika.

Dikutip dari Reuters, Kamis (2/6), para ilmuwan mendesak dunia untuk memastikan negara-negara berpenghasilan rendah mendapat manfaat dari hasil penelitian mengenai cacar monyet. Sejauh ini, WHO mengatakan, lebih dari 550 kasus cacar monyet telah dilaporkan oleh setidaknya 30 negara di luar Afrika, tempat virus ditemukan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Industri biofarmasi dalam beberapa minggu terakhir telah membuat komitmen untuk memberikan vaksin, perawatan, dan mengembangkan lebih banyak diagnostik untuk mengatasi cacar monyet.

"Kami harus mengakui bahwa ini bukan penyakit baru - ini bukan sesuatu yang baru saja dipelajari ada di dunia," kata Direktur Senior Aliansi Global Untuk Diagnostik, Daniel Bausch.

Menurutnya, ditemukan ancaman yang muncul dan keamanan kesehatan global. 

"Kami memiliki semua minat biotek ini sekarang karena ini terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi. Tetapi bagaimana kami memastikan keuntungan ilmiah itu benar-benar turun ke populasi yang membutuhkan ini secara lebih konsisten di Afrika sub Sahara?" ujarnya. 

Komentar itu muncul ketika kekhawatiran tumbuh tentang patogen yang biasanya beredar pada hewan menyebar ke manusia.

WHO memperingatkan, hewan dan manusia mengubah perilaku mereka, termasuk kebiasaan mencari makanan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca yang berubah dengan cepat terkait dengan perubahan iklim. Hal ini menunjukkan patogen yang dulu umumnya terbatas pada geografi tertentu dapat menyebar lebih jauh dan berpotensi melompat bolak-balik antara manusia dan spesies hewan yang rentan.

Sponsored

Beberapa ahli kesehatan khawatir cacar monyet dan penyakit menular lainnya dapat ditularkan ke hewan melalui limbah medis manusia. Mereka memperingatkan kewaspadaan terus-menerus dan kerja sama global sangat penting untuk menggagalkan wabah cacar monyet saat ini. 

Presiden kelompok kerja WHO untuk satwa liar, William Karesh menyebut, penting untuk membatasi merebaknya jumlah kejadian.

"Jika kami hanya fokus pada perawatan, kita mungkin akan bertemu lagi dalam waktu dua tahun tentang penyakit baru," ucap dia.

Negara-negara di Afrika telah mengalami wabah cacar monyet secara sporadis sejak virus pertama kali ditemukan pada manusia sejak 1970. Direktur Jenderal Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria Ifedayo Adetifa mengatakan, di Nigeria, telah terjadi wabah yang sedang berlangsung sejak 2017 dan sejauh ini telah mengakibatkan 600 dugaan dan hampir 250 kasus dikonfirmasi.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid