sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Banjir hebat tenggelamkan Henan, sedikitnya 25 orang tewas

Dilaporkan 12 korban tewas karena terperangkap di lorong kereta api bawah tanah, Kota. Sementara 500 an orang dievakuasi.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Kamis, 22 Jul 2021 10:47 WIB
Banjir hebat tenggelamkan Henan, sedikitnya 25 orang tewas

Provinsi tengah China, Henan dilanda banjir hebat. Sedikitnya 25 orang tewas dalam bencana ini.  Sebagian korban tewas dilaporkan sedang berada di jalur kereta bawah tanah di Ibu Kota Zhengbou. Jumlahnya mencapai belasan orang. 

Sekitar 100 ribu orang telah dievakuasi di kota yang merupakan pusat industri dan transportasi itu. Bendungan dan waduk telah mencapai tingkat peringatan dan ribuan tentara mengambil bagian dalam upaya penyelamatan di provinsi tersebut.

Media pemerintah melaporkan bahwa dua belas orang tewas dan lebih dari 500 orang diselamatkan ke tempat yang aman setelah terowongan kereta bawah tanah terendam banjir.

Sementara gambar media sosial menunjukkan komuter kereta tenggelam setinggi dada dalam kegelapan dan satu stasiun berubah menjadi kolam besar berwarna cokelat.

“Airnya sampai ke dada saya,” tulis seorang penyintas di media sosial. “Saya benar-benar takut, tetapi yang paling menakutkan bukanlah airnya, tetapi pasokan udara yang berkurang di kereta.”

Hujan menghentikan layanan bus di kota berpenduduk 12 juta orang sekitar 650 km barat daya Beijing, kata seorang warga, yang harus bermalam di kantornya.

“Itulah sebabnya banyak orang naik kereta bawah tanah, dan tragedi itu terjadi,” katanya.

Tujuh orang hilang setelah hujan deras mengguyur provinsi itu sejak akhir pekan lalu. Media mengatakan korban tewas termasuk empat warga kota Gongyi, yang terletak di tepi Sungai Kuning seperti Zhengzhou, menyusul runtuhnya rumah dan bangunan akibat hujan. 

Sponsored

Diperkirakan hujan deras akan terus melanda di seluruh Henan selama tiga hari ke depan. Untuk antisipasi, Tentara Pembebasan Rakyat telah mengirim lebih dari 5.700 tentara dan personel untuk membantu pencarian dan penyelamatan.

Dari Sabtu hingga Selasa hujan menyamai tingkat yang hanya terlihat "sekali dalam seribu tahun", kata biro cuaca Zhengzhou.

Seperti gelombang panas baru-baru ini di Amerika Serikat dan Kanada dan banjir ekstrem yang terlihat di Eropa barat, curah hujan di China hampir pasti terkait dengan pemanasan global, kata para ilmuwan.

“Peristiwa cuaca ekstrem seperti itu kemungkinan akan menjadi lebih sering di masa depan,” kata Johnny Chan, seorang profesor ilmu atmosfer di City University of Hong Kong.

“Yang dibutuhkan adalah pemerintah mengembangkan strategi untuk beradaptasi dengan perubahan seperti itu,” imbuhnya.(Sumber: Independent)

Berita Lainnya
×
tekid