sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Deklarasi Amerika Serikat-Pasifik sepakat prioritaskan perubahan iklim

Amerika Serikat dan negara-negara kepulauan Pasifik menjadikan perubahan iklim sebagai prioritas.

Aditya Putera Pratama
Aditya Putera Pratama Sabtu, 01 Okt 2022 09:14 WIB
Deklarasi Amerika Serikat-Pasifik sepakat prioritaskan perubahan iklim

Amerika Serikat bersama negara–negara di kepulauan pasifik menyepakati sebuah era kerja sama baru. Kerja sama ini menjadikan perubahan iklim sebagai priortas yang tinggi untuk keamanan para negara pasifik. Hal ini dilihat sebagai ancama besar saat bagian negara pasifik sedang terancam akibat ukuran permukaan air laut di wilayah negara–negara tersebut.

Mengutip dari Aljazeera, Sabtu (1/10), di dalam pertemuan yang digelar di Gedung Putih ini membuat prioritas dalam menangani permasalahan perubahan iklim. Namun, deklarasi yang didatandatangani oleh 14 negara pasifik ini berlangsung setelah lima bulan kesepakatan antara Kepuluan Solomon dan China. 

Hal itu membuat kekhawatiran terhadap Beijing yang membuat pengaruh Amerika Serikat menjadi akan besar.

“Kami menghormati sejarah dan nilai–nilai yang dimiliki oleh negara–negara kami dan memperluas negara kerja sama kami di bidang–bidang utama yang akan bermanfaat bagi rakyat kami selama bertahun–tahun yang akan datang,”kata John Biden melalui akun Twitternya. 

Deklarasi ini juga berisikan mengenai membangun eknomi dan infrastruktur, serta memperkuat kerja sama regional hingga keamanan martimim.

Perhatian utama terletak pada negara–negara di kepulauan pasifik yang letaknya di bawah permukaan air laut. Tentunya ini menjadi risiko yang sangat besar bagi keberlangsungan negara ini.

Adapun negara yang tidak menyetujui kesepakatan ini adalah Kiribati. Pada saat ini Amerika Serikat sedang melakukan pendekatan kepada negara–negara Pasifik secara persuasif. Ini juga merupakan salah satu bentuk persaingan terhadap China yang saat ini juga melakukan pendekatan ke negara–negara pasifik.

Amerika Serikat sendiri melakukan investasi sebesar US$810 juta untuk para negara kepuluan ini sendiri. 

Sponsored

Sebelumnya, Amerika Serikat memberikan US$1.5 miliar dalam dekade terakhir. Namun, Amerika Serikat juga dikritrik  karena bantuan tersebut cukup lama turun dan belum merata. 

"Memang benar bahwa AS sedikit terlambat," tutur Robert Bohn selaku Penasihat Menteri luar negeri Vanuatu.

Deklarasi ini juga membahas bagaimana pengujuian bom atom Amerika Serikat di Pulau Marshall periode 1946-1958. Nantinya, Amerika Serikat akan memberikan bantuan dalam menangani masalah lingkungan dan kesehatan Masyarakat pulau tersebut. Tentunya ini menjadikan tujuan dalam membantu Negara Kepuluan Pasifik dan membuat persaingan baru dengan China.

Berita Lainnya
×
tekid