sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Greenland ke Trump: Kami tidak untuk dijual

Mantan PM Denmark Lars Lokke Rasmussen menyebut gagasan jual beli Greenland bak lelucon April Mop yang basi.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 16 Agst 2019 19:37 WIB
Greenland ke Trump: Kami tidak untuk dijual

Greenland pada Jumat (16/8) membantah anggapan bahwa pulau itu mungkin untuk dijual. Bantahan itu muncul setelah sebuah laporan menyebutkan, Donald Trump berdiskusi secara pribadi dengan penasihatnya tentang gagasan untuk membeli pulau terbesar di dunia tersebut.

"Kami terbuka untuk bisnis, tapi tidak untuk dijual," ungkap Menteri Luar Negeri Greenland Ane Lone Bagger.

Trump sendiri dijadwalkan akan melawat ke Copenhagen pada September dan Arktika akan menjadi agenda selama pertemuannya dengan Perdana Menteri Denmark dan Greenland, wilayah otonom Denmark.

Laporan terkait wacana pembelian Greenland pertama kali dipublikasikan oleh Wall Street Journal. Dua sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa gagasan itu ditertawakan oleh sejumlah penasihat sebagai lelucon tetapi dianggap serius oleh beberapa orang di Gedung Putih.

Politikus Denmark, termasuk yang mencerca gagasan tersebut.

"Itu pasti lelucon April Mop. Benar-benar basi," kata mantan PM Denmark Lars Lokke Rasmussen di Twitter.

Juru bicara urusan luar negeri untuk Partai Rakyat Denmark Soren Espersen mengatakan kepada DR, "Jika dia benar-benar merenungkan hal ini, maka ini adalah merupakan bukti terakhir bahwa dia memang sudah gila."

Sponsored

"Gagasan bahwa Denmark menjual 50.000 warganya ke AS benar-benar konyol," tutur Espersen.

Greenland, wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri, bergantung pada dukungan ekonomi Denmark. Pulau itu menangani urusan dalam negerinya sendiri, sementara Copenhagen mengatur pertahanan dan kebijakan luar negerinya.

"Saya yakin mayoritas di Greenland percaya bahwa lebih baik memiliki hubungan dengan Denmark dibanding AS, dalam jangka panjang," kata Aaja Chemnitz Larsen, anggota parlemen Denmark dari partai terbesar kedua Greenland, Inuit Ataqatigiit (IA). "Saya rasa yang akan segera mereka katakan adalah 'tidak, terima kasih'."

PM Denmark Mette Frederiksen dan Menteri Luar Negeri Jeppe Kofod belum memberi komentar terkait isu ini. Demikian pula Kedubes AS di Copenhagen.

Namun, mantan Dubes AS untuk Denmark menyuarakan opininya.

Greenland mendapat perhatian dair kekuatan utama global termasuk, AS, China dan Rusia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya mineralnya.

Pada Mei, Menlu AS Mike Pompeo mengatakan, Rusia berperilaku agresif di Kutub Utara dan sikap China di sana juga harus diawasi dengan ketat.

Sebuah perjanjian pertahanan antara Denmark dan AS yang dimulai pada 1951 memberikan Washington hak atas Pangkalan Udara Thule di utara Greenland. 

Pada 1917, Denmark pernah menjual sejumlah pulau seharga US$25 juta kepada AS, yang kemudian menamainya Kepulauan Virgin AS.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid