sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Horor menjelang tengah malam di penerbangan Bangkok-Munich

Seorang penumpang mengatakan bahwa pria tersebut kehilangan berliter-liter darah dan dinding jet juga dipenuhi cipratan merah.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Senin, 12 Feb 2024 11:58 WIB
Horor menjelang tengah malam di penerbangan Bangkok-Munich

Sesaat sebelum tengah malam di dalam penerbangan menuju Munich, seorang pria 63 tahun meninggal dunia dengan darah keluar dari mulut dan hidungnya. Dinding pesawat juga penuh ceceran darah. Peristiwa horor itu membuat semua orang dalam pesawat itu berteriak. Namun, pengumuman dari pilot pesawat selanjutnya membuat suasana pesawat sunyi.

Menurut New York Post, pria Jerman, yang namanya belum disebutkan, meninggal di depan istrinya Karin Missfelder setelah melakukan penerbangan dari Thailand ke Munich sesaat sebelum tengah malam, Kamis (8/2). 

Dia terlihat menaiki pesawat di Bangkok dalam keadaan sakit, "berkeringat dingin" dan "bernafas terlalu cepat", kenang seorang penumpang dalam penerbangan yang sama. Penumpang lainnya bergegas membantunya, memeriksa denyut nadinya dan menawarinya teh. 

Selama sekitar setengah jam, pramugari mencoba melakukan CPR, namun Missfelder mengatakan jelas bahwa pria tersebut tidak dapat diselamatkan. 

Seorang penumpang mengatakan bahwa pria tersebut kehilangan berliter-liter darah dan dinding jet juga dipenuhi cipratan merah.

“Itu benar-benar mengerikan, semua orang berteriak,” kata Karin Missfelder, yang juga berada di pesawat, seperti dilansir Post. 

Ketika dia akhirnya terdiam dan kapten mengumumkan kematian pria tersebut, “di pesawat sangat sunyi,” katanya.

Menurut Metro, jenazah pria tersebut dibawa ke galeri pesawat saat berbelok dan menuju kembali ke Thailand. Missfelder mengatakan "hal terburuknya" adalah istri pria tersebut harus melewati bea cukai sendirian. "Dia berdiri di sana sendirian dan apatis serta harus menanggung semua formalitas," tambahnya.

Sponsored

Missfelder juga mengatakan dia menyesal tidak berusaha membantu. "Saya seharusnya turun tangan, tapi saya melihat ada dokter yang merawatnya, jadi saya tidak ingin terlibat," katanya, seraya menyebutkan bahwa "pria itu terlihat sangat buruk, saya tidak mengerti mengapa kapten memberangkatkan pesawat."

Dalam pernyataannya kepada Post, juru bicara Lufthansa membenarkan kejadian tersebut. “Meskipun tindakan pertolongan pertama segera dan komprehensif telah dilakukan oleh awak pesawat dan seorang dokter di pesawat, penumpang tersebut meninggal dalam penerbangan,” kata juru bicara tersebut. 

“Pikiran kami tertuju pada keluarga penumpang yang meninggal. Kami juga menyayangkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada penumpang penerbangan ini,” tambah mereka.

Sementara itu, data penerbangan menunjukkan pesawat meninggalkan Bangkok pada Kamis pukul 23.50 dan mendarat kembali di Thailand pada Jumat pukul 08.28. Para penumpang dilaporkan mengatakan bahwa mereka harus menunggu dua jam tanpa bimbingan apa pun dari maskapai penerbangan sebelum akhirnya memesan penerbangan lain ke Jerman, dengan singgah di Hong Kong.(ndtv,scmp)

Berita Lainnya
×
tekid