sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Iran desak AS untuk kembali ke perjanjian nuklir

Presiden saat itu, Donald Trump, secara sepihak menarik AS keluar dari perjanjian tersebut pada 2018.

Hermansah
Hermansah Rabu, 20 Sep 2023 19:13 WIB
Iran desak AS untuk kembali ke perjanjian nuklir

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan pada Selasa (19/9) waktu setempat, bahwa negaranya tidak akan pernah melepaskan haknya “untuk memiliki energi nuklir untuk tujuan damai” dan mendesak Amerika Serikat “untuk menunjukkan dengan cara yang dapat diverifikasi” bahwa mereka ingin kembali ke perjanjian nuklir pada 2015.

Saat berbicara pada pertemuan tingkat tinggi tahunan Majelis Umum PBB, Raisi mengatakan, penarikan Amerika dari perjanjian itu menginjak-injak komitmen Amerika dan merupakan “tanggapan yang tidak tepat” terhadap pemenuhan komitmen Iran.

Presiden saat itu, Donald Trump, secara sepihak menarik AS keluar dari perjanjian tersebut pada 2018, dan menyebabkan jatuhnya sanksi yang melumpuhkan Iran.Pembicaraan formal di Wina untuk mencoba memulai kembali perjanjian tersebut gagal pada Agustus 2022.

Iran telah lama membantah pernah berupaya membuat senjata nuklir dan terus bersikeras bahwa programnya sepenuhnya untuk tujuan damai. Adapun poin-poin yang ditegaskan Raisi pada Selasa dalam pertemuan tingkat tinggi yakni, “senjata nuklir tidak memiliki tempat dalam doktrin pertahanan dan doktrin militer” negara tersebut. .

Namun kepala nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan dalam sebuah wawancara pada Senin (18/9) dengan The Associated Press, bahwa penghapusan banyak kamera dan sistem pemantauan elektronik yang dipasang oleh Badan Energi Atom Internasional oleh pemerintah Iran, membuat tidak mungkin memberikan jaminan mengenai program nuklir negara tersebut.

Grossi sebelumnya telah memperingatkan bahwa Teheran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk “beberapa” bom nuklir jika mereka memilih untuk membuatnya.

Direktur Jenderal IAEA juga mengatakan pada Senin, bahwa dia meminta untuk bertemu Raisi untuk mencoba membatalkan larangan Teheran yang tidak beralasan terhadap “sebagian besar” inspektur badan tersebut.

Raisi tidak menyebutkan nama inspektur IAEA. Namun, Uni Eropa mengeluarkan pernyataan pada Selasa malam yang mengatakan bahwa diplomat utamanya, Josep Borrell, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran pada Selasa dan membahas kesepakatan nuklir dan para inspektur tersebut serta penahanan sewenang-wenang Iran terhadap banyak warga negara UE termasuk berkewarganegaraan ganda.

Sponsored

Pada pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, UE mengatakan Borrell mendesak Iran untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk melarang beberapa inspektur nuklir berpengalaman dan meningkatkan kerja sama dengan IAEA.

Borrell juga mendesak pemerintah Iran untuk menghentikan kerja sama militernya dengan Rusia. Negara-negara Barat mengatakan, Iran telah memasok drone militer ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina, namun hal ini dibantah oleh Teheran.

Raisi berbicara di hadapan Majelis Umum sehari setelah Iran dan AS masing-masing membebaskan lima tahanan yang dipenjara selama bertahun-tahun. AS juga mengizinkan pelepasan hampir US$6 miliar aset Iran yang dibekukan di Korea Selatan untuk keperluan kemanusiaan. Lima orang Amerika yang dibebaskan tiba di AS pada Selasa pagi.

Namun, Presiden Iran tidak menyebutkan pertukaran tahanan tersebut.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berjalan keluar dari aula pertemuan ketika Raisi berdiri untuk berbicara, sambil membawa tanda bergambar Mahsa Amini, wanita Kurdi-Iran berusia 22 tahun yang meninggal dalam tahanan polisi di Iran tahun lalu, yang memicu kehebohan di seluruh dunia. protes terhadap teokrasi Islam konservatif di negara itu.

Sumber : Associated Press

Berita Lainnya
×
tekid