sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kematian George Floyd picu demo di AS

George Floyd meninggal tidak lama setelah seorang petugas polisi menahannya dengan berlutut di lehernya.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 28 Mei 2020 18:12 WIB
Kematian George Floyd picu demo di AS

Kematian George Floyd (46) memicu demonstrasi di Minneapolis, Amerika Serikat, pada Rabu (27/5). Pria kulit hitam itu meninggal tidak lama setelah seorang petugas polisi menahannya dengan berlutut di lehernya.

Seorang warga sipil yang berada dekat tempat kejadian merekam peristiwa pada Senin (25/5) ketika Floyd, yang diborgol dan tidak bersenjata, terbaring di tanah karena petugas polisi berkulit putih berlutut di lehernya.

Floyd ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu untuk melakukan pembelian di sebuah toko swalayan.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, Floyd terlihat sulit bernapas ketika lutut seorang polisi menekan lehernya.

"Lututmu di leher saya. Saya tidak bisa bernapas," kata dia dalam video tersebut.

Dia terlihat lemas dan tidak bisa bergerak bahkan ketika petugas memintanya untuk bangun dan masuk ke dalam mobil polisi.

Floyd kemudian dibawa ke rumah sakit di mana tidak lama setelah itu dia meninggal.

Selain polisi yang berlutut di leher Floyd, dia dikelilingi oleh tiga petugas polisi lainnya. Keempatnya telah dipecat pada Selasa (26/5) setelah jaksa setempat menyatakan bahwa kasus tersebut melibatkan pelanggaran hak sipil.

Sponsored

Polisi pada Rabu mendirikan barikade di sekitar Third Precinct, tempat para petugas yang dituduh membunuh Floyd bekerja.

Ratusan pengunjuk rasa, banyak yang memakai penutup wajah, membanjiri jalan-jalan di dekat tempat kejadian. Beberapa dari mereka bentrok dengan polisi antihuru-hara yang menembakkan gas air mata ke arah kerumunan.

Para pedemo melempari polisi dengan batu, botol air, dan benda-benda lainnya.

Di tengah berlangsungnya bentrok dengan polisi, media lokal melaporkan bahwa puluhan orang menjarah supermarket Target.

Kepala Kepolisian Minneapolis Medaria Arradondo meminta para demonstran untuk berunjuk rasa secara damai.

Presiden Donald Trump dalam sebuah twit menyebut kematian Floyd sebagai peristiwa yang menyedihkan dan tragis.

Saudara perempuan Floyd, Bridgett, tidak puas dengan pemecatan empat petugas polisi yang terlibat dalam peristiwa kematian pada Senin.

"Saya ingin mereka didakwa karena melakukan pembunuhan karena itulah yang mereka lakukan," kata Brigdett. "Mereka membunuh saudara saya, mereka seharusnya dipenjara."

Wali Kota Minneapolis Jacob Frey mengatakan, dia tidak mengerti mengapa petugas yang berlutut di leher Floyd belum ditangkap.

"Kenapa orang yang membunuh George Floyd tidak dipenjara? Jika Anda atau saya yang melakukannya, kita akan berada di balik jeruji besi sekarang," kata Frey dalam sebuah konferensi pers.

Dia menuturkan bahwa Floyd dan keluarganya harus mendapat keadilan.

"Mereka dan komunitas kulit hitam pantas mendapat keadilan," lanjut dia.

Kasus Floyd dianggap sebagai contoh terbaru dari kebrutalan polisi terhadap orang Afrika-Amerika, hal yang memicu gerakan "Black Lives Matter" enam tahun lalu. (Channel News Asia dan CNN)

Berita Lainnya
×
tekid