close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi tsunami. (foto: Pixabay)
icon caption
Ilustrasi tsunami. (foto: Pixabay)
Dunia
Rabu, 08 November 2017 12:37

Kontroversi ramalan gempa akhir tahun di Samudera Hindia

Pria India memprediksi adanya gempa dahsyat di Samudera Hindia pada Desember mendatang.
swipe

Sebuah alarm tanda bahaya dinyalakan di Pakistan setelah seorang pria yang mengklaim memiliki sensor ekstra bersurat ke Perdana Menteri India, Narendra Modi. Dalam suratnya itu, terdapat prediksi adanya tsunami dahsyat yang akan terjadi pada akhir 2017.

Pengirim surat itu, Babu Kalayil memperingatkan bahwa gempa hebat itu akan menggguncang Samudera Hindia Desember mendatang dan memicu gelombang tsunami. Seperti dilansir dari Express, bencana itu berdampak pada sejumlah negara, termasuk Pakistan, India China, Jepang, Nepal, Indonesia, dan Afghanistan.

Surat yang dikirimkan pada September lalu itu disikapi dengan persiapan penanganan bencana oleh pemerintah India. Langkah tersebut diambil meski media setempat menertawakan prediksi Babu Kalayil.

“Gempa di Samudera Hindia akan terjadi sebelum 31 Desember 2017. Gempa dahsyat ini akan berdampak ke pesisir kontinental Asia,” tulis Babu dalam suratnya.

Sementara Earthquake Rehabilitation and Reconstrukction Authority (ERRA) atau lembaga yang menangani bencana di Pakistan telah menyiapkan SOP untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut.

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun turut merespon adanya prediksi tersebut. Namun, mereka mempertanyakan argumentasi ilmiah yang digunakan oleh Babu dan sulit diterima berdasarkan konsep ilmu kegempaan.

“Ramalan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena cakupan dampak bencana yang disebutkan sangat luas dan sulit diterima dalam konsep ilmu kegempaan (seismologi),” ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly kepada Alinea, Rabu (8/11).

Meski demikian, Sadli menyebut Indonesia sebagai wilayah yang aktif dan memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja serta dalam berbagai kekuatan. Sedangkan saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat, kapan, dimana dan berapa kekuatannya. Karena itu, BMKG mengimbau agar publik tak terpancing dengan isu yang beredar.

“BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi,” tandasnya.

img
Syamsul Anwar Kh
Reporter
img
Syamsul Anwar Kh
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan