sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban tewas bom di Sri Lanka jadi 207 orang

Delapan ledakan mengguncang Sri Lanka pada Minggu (20/4), saat umat Kristiani di seluruh dunia tengah merayakan Paskah.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 22 Apr 2019 08:43 WIB
Korban tewas bom di Sri Lanka jadi 207 orang

Korban tewas akibat ledakan bom yang ditujukan ke gereja dan hotel di Sri Lanka saat Paskah, Minggu (21/4), meningkat jadi 207 orang dan yang terluka 450 orang. Demikian laporan media lokal yang mengutip keterangan juru bicara polisi.

Menurut harian yang dikelola pemerintah, Daily News, sebanyak delapan ledakan dilaporkan terjadi di dalam dan luar Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo. Enam ledakan terjadi pada Minggu pagi dan sisanya pada siang hari.

Pada Minggu pagi, gereja di Kota Kochchikade, Negombo dan Batticaloa serta Hotel Kingsbury, Cinnamon Grand dan Shangri La menjadi sasaran.

Setelah ledakan, personel pasukan polisi khusus dikerahkan ke Bandar Udara Internasional Banadaranaike di Kolombo untuk mencegah kemungkinan serangan di sana.

Polisi Sri Lanka mengatakan satu van yang diduga digunakan untuk membawa tersangka dan peledak ke Kolombo ditemukan dan pengemudinya ditangkap di Kota Wellawatte di Sri Lanka Timur pada Minggu malam. Demikian laporan harian lokal Daily Mirror.

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena menyerukan warganya agar tenang. Dia mengatakan, "Saya telah menginstruksikan lembaga pemerintah agar segera bertindak."

Sementara itu Menteri Negara Sri Lanka Urusan Pertahanan Dinendra Ruwan Wijewardene mengumumkan jam malam selama 12 jam, yang berlaku pada pukul 18.00 waktu setempat (19.30 WIB).

Dia menggambarkan serangkaian serangan bom tersebut sebagai "serangan teroris oleh kaum fanatik".

Sponsored

"Media sosial dan aplikasi pesan singkat juga diblokir di seluruh negeri itu guna mencega penyebaran keterangan yang menyesatkan dan desas-desus," ungkap Daily News. "Menteri Pendidikan Viraj Kariyawasam mengumumkan bahwa sekolah tetap tutup selama dua hari."

Belakangan, ledakan ketujuh ditujukan ke satu hotel bintang tiga di dekat kebun binatang di Dehiwala.

Media setempat menyebutkan bahwa ledakan kedelapan terjadi di satu rumah yang berada di pinggir Kota Kolombo, Dermatagoda, ketika petugas keamanan berusaha menyerbu satu rumah sejalan dengan penyelidikan mengenai ledakan itu.

Lembaga penyiaran lokal, Derana, dengan mengutip keterangan sumber polisi, menyatakan beberapa tersangka dibekuk setelah serangan bom itu.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut,

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe telah menyerukan pertemuan Dewan Keamanan Nasional di rumahnya. 

"Saya dengan keras mengutuk serangan pengecut ini terhadap rakyat kita hari ini. Saya menyeru semua warga Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan teguh," twit PM Wickremesinghe.

Pasukan keamanan Sri Lanka terlibat perang melawan Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), organisasi gerilyawan yang berusaha memisahkan Negara Tamil di beberapa bagian utara dan timur negara pulau tersebut. Pertempuran tersebut berakhir pada Mei 2009.

Sebanyak 1,5 juta orang Kristen, yang merupakan tujuh persen dari seluruh rakyat Sri Lanka dan kebanyakan penganut Katholik, diperkirakan tinggal di negeri itu. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid